SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengaku berbahagia atas rencana pemerintah yang akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional baru kepada lima tokoh termasuk KH Ahmad Sanusi yang merupakan tokoh asal Sukabumi, Jawa Barat.
"Kami atas nama warga Kota Sukabumi sangat berbahagia. Setelah melalui proses dan waktu yang sangat panjang, akhirnya tokoh kebanggaan Sukabumi secara resmi akan mendapatkan anugerah gelar pahlawan nasional," kata Fahmi kepada sukabumiupdate.com, Kamis (3/11/2022).
Fahmi berharap anugerah yang akan diberikan kepada KH Ahmad Sanusi menjadi motivasi bagi warga untuk melanjutkan kiprah perjuangan beliau dan menjadi inspirasi generasi muda bahwa ada figur asli Sukabumi yang dapat dijadikan contoh teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Semoga keluarga besar KH Ahmad Sanusi dapat menjadikan momentum terbaik ini untuk kembali "menghidupkan" jejak langkah pergerakan beliau sehingga senantiasa dikenang," ujar dia.
"Ucapan terima kasih kepada Bapak Presiden yang telah memberikan restu gelar pahlawan nasional kepada sosok KH Ahmad Sanusi dan tentunya kebijakan beliau akan sangat dikenang oleh warga Sukabumi," imbuh Fahmi.
Mengutip laman www.presidenri.go.id, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, mengatakan pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh yang dipilih berdasarkan usulan masyarakat dan telah melalui sejumlah proses seleksi.
Itu disampaikan Mahfud Md usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis.
“Hari ini Bapak Presiden sesudah berdiskusi dengan kami, dengan Dewan Gelar dan Tanda-Tanda Kehormatan, itu memutuskan tahun ini memberikan lima (gelar pahlawan nasional) kepada tokoh-tokoh bangsa yang telah ikut berjuang mendirikan negara Republik Indonesia melalui perjuangan kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan-pembangunan sehingga kita eksis sampai sekarang sebagai negara yang berdaulat,” ujar Mahfud Md.
Mahfud Md mengimbau kepada daerah-daerah yang merupakan asal dari para tokoh penerima gelar pahlawan nasional untuk mempersiapkan diri hadir pada peringatan Hari Pahlawan 10 November, yang rencananya akan digelar pada Senin, 7 November 2022 mendatang di Istana Negara Jakarta.
Berikut kelima tokoh yang akan dianugerahi gelar pahlawan nasional:
1. DR dr H R Soeharto (Jawa Tengah)
Pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum DR dr H R Soeharto dari Jawa Tengah yang dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Bahkan setelah kemerdekaan, almarhum DR dr H R Soeharto ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air seperti department store syariah dan pembangunan Monumen Nasional serta Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta serta salah seorang pendiri berdirinya IDI (Ikatan Dokter Indonesia).
2. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam VIII (Yogyakarta)
KGPAA Paku Alam VIII merupakan Raja Paku Alam dari tahun 1937-1989.
Beberapa jasa yang telah diberikan almarhum KGPAA Paku Alam VIII antara lain bersama Sultan Hamengkubuwono IX dari Keraton Yogyakarta mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan Republik Indonesia sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi utuh hingga saat ini.
3. dr Raden Rubini Natawisastra (Kalimantan Barat)
dr Raden Rubini Natawisastra telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling pada saat kemerdekaan. Bahkan, almarhum bersama istrinya dijatuhi hukuman mati oleh Jepang karena perjuangannya yang gigih untuk kemerdekaan Republik Indonesia.
4. H Salahuddin bin Talibuddin (Maluku Utara)
Selama 32 tahun, almarhum H Salahuddin bin Talibuddin dinilai telah berjuang dan ikut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila. Beliau pernah dibuang ke Boven Digul tahun 1942 dan juga dibuang ke Sawahlunto tahun 1918-1923.
5. KH Ahmad Sanusi (Jawa Barat)
KH Ahmad Sanusi merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang belum mendapat gelar pahlawan nasional. Beliau juga tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila.
“Dari semula ada sisi kanan ingin menjadikan negara Islam, sisi kiri menjadikan negara sekuler, kemudian diambil jalan tengah lahirlah ideologi Pancasila sesudah menyetujui pencoretan tujuh kata di Piagam Jakarta,” ujar Mahfud Md.
Dikutip dari berbagai sumber, KH Ahmad Sanusi lahir pada 18 September 1888 di Kampung Cantayan, Desa Cantayan, Kecematan Cantayan, Kabupaten Sukabumi (daerah tersebut dulunya bernama Kampung Cantayan, Desa Cantayan, Onderdistrik Cikembar, Distrik Cibadak, Afdeeling Sukabumi).
KH Ahmad Sanusi adalah anak ketiga dari delapan bersaudara pasangan KH Abdurrohim (Ajengan Cantayan, Pimpinan Pondok Pesantren Cantayan) dengan Ibu Empok.
Kiprah pria yang juga bergelar ajengan genteng ini di kancah perjuangan merebut kemerdekaan sudah dimulai pada 1915.
Sepulang menunaikan ibadah haji di tanah suci, KH Ahmad Sanusi kembali ke kampung halamannya di Sukabumi untuk membantu ayahnya mengajar di Pesantren Cantayan. Sejak itu perjuangan KH Ahmad Sanusi terus berlanjut.
Pemikiran dan sumbangsihnya tentang bentuk negara dan wilayah negara tergambar dalam keikutsertaannya dalam BPUPKI pada 1945. Di sini KH Ahmad Sanusi disebut-sebut sebagai figur yang berhasil memecah kebuntuan rancangan konsep Indonesia sebagai negara.
KH Ahmad Sanusi wafat pada usia 63 tahun di Pesantren Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, dan dimakamkan tak jauh dari lembaga pendidikan itu. Nama KH Ahmad Sanusi juga diabadikan menjadi nama jalan di Kota Sukabumi yang menghubungkan Jalan Cigunung sampai simpang empat Degung.
Heikal Lazuardi, generasi keempat ahli waris KH Ahmad Sanusi, mengaku bersyukur atas gelar pahlawan nasional yang akan diberikan kepada KH Ahmad Sanusi. Dia mengatakan ini berkat kerja sama semua pihak.
"Kami atas nama keluarga bersyukur sekali, alhamdulillah berkat usaha dan koordinasi yang luar biasa dari Pemerintah Kota Sukabumi, akademisi, dan banyak pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Harapan kita sejak lama ini bisa tercapai juga," kata Heikal.
#SHOWRELATEBERITA