SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan akses jalan yang menjadi langganan banjir ketika Sungai Ciletuh meluap.
Ketika jalan terendam banjir, maka warga harus menunggu air surut hingga beberapa jam dan setelah itu mereka bisa beraktivitas
"Kalau hujan lebat turun selama 2 hingga 3 jam, maka akses jalan akan terendam air," kata Rispandi (32 tahun) warga Kampung Gunung Sentul RT 02/05, Desa Mandrajaya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (27/10/2022).
Jalan yang selama ini jadi langganan banjir adalah jalan Kisohir yang menghubungkan ke Desa Mekarsakti kemudian jalan Ciawet serta jalan Bantarpanjang yang merupakan akses penghubung ke Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas.
Rispadi menyatakan, panjang jalan yang terendam banjir luapan sungai Ciletuh berbeda-beda. Di jalan Kisohir bisa mencapai 30 meter, jalan Bantarpanjang 100 meter serta Ciawet sekitar 50 meter.
Adapun ketinggian banjir mencapai 1 meter hingga 1,5 meter. "Kondisi ini sudah berlangsung lama, setiap musim hujan,” ujarnya.
Ketika banjir merendam jalan, maka warga harus menunggu air surut hingga 6 jam dan setelah itu bisa beraktivitas seperti berkebun.
Rispandi menduga banjir ini akibat pendangkalan di Sungai Ciletuh dan sungai-sungai kecil lainnya. Masyarakat pun meminta pemerintah mengatasi persoalan tersebut sebab banjir luapan sungai Ciletuh juga mengancam lahan pertanian dan permukiman.
“Kami mohon dengan sangat secepatnya segera ditangani. Karena begitu pentingnya akses jalan selain itu kaitan dengan terancamnya pemukiman dan pertanian,” ujarnya.
#SHOWRELATEBERITA