SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri (SDN) Simpenan, Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, sudah tiga bulan terpaksa belajar melantai di ruang perpustakaan.
Situasi ini terpaksa dilakukan karena ruang kelas yang sebelumnya mereka tempati untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) terancam atapnya ambruk.
Ketua Komite SDN Simpenan, Jamaludin, mengatakan ada 25 siswa dari kelas III yang terpaksa diungsikan untuk mengikuti pelajaran di ruangan yang juga difungsikan sebagai kantor sementara tersebut.
“Ruang kelas III yang rusak, kantor juga sementara pindah ke perpus. Kelas III belajar di perpus karena kelas III sedikit siswanya, hanya 25 orang. Jadi terpaksa karena kelasnya rusak, jadi di sini saja di perpus belajar," ujar Jamaludin kepada sukabumiupdate.com, Rabu (26/10/2022).
Sejumlah siswa yang belajar di ruang perpustakaan SDN Simpenan, Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Denis Febrian
Menurut Jamaludin, kerusakan ruang kelas dan kantor terjadi pada Juli tahun ini. Awalnya ruangan kantor yang rusak, namun karena tidak adanya penanganan lanjutan, kerusakan melebar dan merembet ke ruangan lainnya.
“Mulai juli 2022 pasca kejadian, awalnya di kantor dulu, kemudian kelas dua, kelas tiga. Khawatir memang kalau hujan air ke dalam semua, jadi kalau dibiarkan di sana anak terancam jiwanya," ujarnya.
“Yang bocor itu wuwung (penyangga atap), dulu itu pakai bambu, jadi sudah pada patah. Beban genting itu kan berat, jadi takutnya nanti kalau sedang belajar, terus hujan, roboh, takutnya begitu," tambah dia
Kepindahan tempat belajar siswa ke ruang perpustakaan, kata Jamaludin, merupakan inisiatif kepala sekolah dan merupakan satu-satunya solusi paling aman adalah menggelar KBM di ruangan perpustakaan.
"Jadi kepala sekolah mengambil inisiatif untuk pengamanan walaupun di ruang perpustakaan ini begitu sempit. Apa boleh buat karena takut anak-anak nanti celaka kalau di ruang kelas III," kata Jamaludin.
"Ini sudah (dilihat) dari kecamatan bagian sarana dan prasarana, juga dari kabupaten kemarin hadir untuk melihat bangunan ini dan menurut informasi katanya akhir tahun 2022 direhabnya," katanya.
Jamaludin mengungkapkan SDN Simpenan sendiri pernah mendapat perbaikan pada tahun 2006 dengan menyasar dua lokal (bangunan). Sementara untuk ruang kelas IV dan V pada tahun 2008 direhab.
"Jadi sampai sekarang itu rehabnya sudah 15 tahun, yang dua lokal lagi sudah 14 tahun belum ada rehab lagi," imbuhnya.
SDN Simpenan memiliki tujuh ruangan yakni enam ruangan kelas dan satu perpustakaan. Sementara total siswa di sekolah ini adalah 182 orang.
Syahrul Hidayat, siswa kelas V mengaku tidak nyaman dengan kondisi ruang belajar saat ini. Ia berharap segera ada perbaikan di sekolahnya agar para siswa bisa belajar dengan aman dan nyaman.
"Dengan seperti ini kurang nyaman, khawatir takut roboh, kalau lagi belajar hujan ada bocor sedikit, bangku juga kurang. Inginnya dibagusin lagi sekolahnya," kata Syahrul.
Kepala Seksi Sarana Prasarana Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Deni Hermawan, akan mengecek rencana rehabilitasi SDN Simpenan di Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), termasuk ketersediaan anggarannya.
"Saya coba cek dulu di RKPD dan ketersediaan anggarannya, baik di tahun 2022 maupun 2023," kata Deni.
#SHOWRELATEBERITA