SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah rumah di RW 9 dan RW 10 Kampung Kuta Mekar, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, diterjang banjir lumpur.
Banjir yang terjadi usai hujan deras pada Sabtu, 22 Oktober 2022 malam, itu membawa lumpur, pasir, dan material bebatuan. Warga setempat menuding banjir ini disebabkan proyek pembangunan perumahan.
Yandi (46 tahun) warga setempat, mengatakan ketinggian banjir tadi malam nyaris setinggi pinggang orang dewasa. Dia menyebut peristiwa serupa sudah terjadi sebanyak tiga kali.
Menurut Yandi, warga juga sudah komplain ke pihak developer perumahan, namun langkah antisipasi banjir belum dilakukan.
"Ini akibat proyek di atas, pembangunan perumahan. Dampaknya rumah warga kebanjiran, ini sudah tiga kali dari kemarin-kemarin banjir seperti ini. Barang-barang di rumah sudah hancur semua, ada batu kecil-kecil pasir semua ke permukiman," kata Yandi kepada sukabumiupdate.com,
Ketua RT 03/10 Andi Suhendi mengatakan pihak pengembang perumahan sudah mengetahui adanya kejadian itu, namun mereka hanya memberikan sejumlah uang kepada warga yang menurutnya tidak sebanding dengan nilai kerugian.
"Kejadiannya setiap hujan di kampung saya banjir terus, warga saya kasihan. (Dari pihak perumahan) cuma ganti Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu, untuk penggantian kasur apa enggak diganti. Saya minta ganti ke itu perumahan itu, banjirnya air dengan lumpur, selain itu ada pasir dan batu-batu kecil," kata Andi.
"Air masuk ke dalam rumah sampai setinggi perut, kalau pasir dan material lain setinggi lutut. Kejadiannya sekitar jam 17.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB, ada sekitar 15 rumah yang terdampak, 9 rumah di RW saya," sambungnya.
Andi berharap pihak perumahan membuat saluran berukuran besar agar banjir tidak terulang lagi. Usulan ini kerap disuarakan warga, namun diduga belum dilakukan pihak perusahaan.
"Harapan saya diperbaiki lagi, bikin saluran air supaya enggak banjir. Kalau enggak, bikin saluran yang besar. Selain itu dampaknya kepada pendangkalan sungai, sungai jadi dangkal. Gara-gara material yang turun ke sini, ini kejadiannya yang ketiga kali tiap hujan," keluhnya.
Andi berharap pihak perusahaan juga concern terhadap pelebaran sungai. Hal itu menurutnya juga sudah dilaporkan ke pihak Kecamatan Palabuhanratu dan diketahui oleh Camat Ali Iskandar.
"Sungainya saya minta diperlebar, dulu waktu sama camat katanya mau diperbesar sungainya, tapi ternyata enggak ada. Yang ada malah mereka bikin sungai kecil, ini posisi perumahan di puncak, di atas tebing, ini turun ke sini. Sejak dulu tinggal di sini enggak pernah kejadian banjir," ucap dia.
Klarifikasi Developer Perumahan
Dikonfirmasi terpisah, Project Manager PT Ratu Bangun Developer Perumahan Pesona Farida Regency, Angga, meminta maaf atas kejadian banjir yang berdampak kepada warga tersebut.
"Saya selaku perwakilan dari PT Ratu Bangun Developer, developer dari Perumahan Pesona Farida. Pertama-tama saya ingin mengucapkan permohonan maaf terhadap warga khususnya RW 9 dan 10 yang terdampak. Ya sebenarnya kejadian ini suatu hal yang tidak kami inginkan, karena memang kami dalam proses pembentukan danau retensi," kata Angga, Sabtu.
Angga menyebut danau retensi sedang dalam proses pengerjaan, namun karena kondisi saat pengerjaannya di musim hujan, membuat kejadian yang menimpa warga tidak bisa dihindari.
"Karena memang dalam proses peruntukan kebetulan juga di bulan yang memang jadwalnya hujan, kita juga dalam proses pengerjaan, jadi memang insyaallah besok kita mau adakan inspeksi untuk pengecekan dari korban terdampak yang mungkin nanti akan segera kita kasih ganti rugi. Kira-kira seperti itulah solusinya, jawaban dari kami ya," ungkap Angga.
Angga mengaku pihaknya sudah menempuh perizinan termasuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
"Untuk izin AMDAL sih kita sudah ya, memang AMDAL-nya sudah, perizinan juga kita sudah lengkap, memang kita perlu ada tambahan kolam retensi dan pembesaran saluran pembuangan sampai ke arah sungai," katanya.
Saat berita ini ditayangka, warga setempat bersama pihak perwakilan dari developer perumahan menggelar pertemuan membahas ganti rugi, solusi banjir, dan pendataan rumah yang terdampak.
#SHOWRELATEBERITA