SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 300 kepala keluarga di Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terpaksa harus berjalan kaki melintasi Sungai Cicurug jika akan beraktivitas. Sebab, jembatan gantung Salaeurih yang biasa digunakan putus diterjang banjir.
Banjir pada 23 September 2022 telah memutuskan jembatan gantung Salaeurih yang dibangun awal 2022 oleh relawan dan masyarakat. Jembatan ini menjadi akses warga di enam kampung di Desa Nangela: Selaeurih, Bojong Waru I, Bojong Waru 2, Sukasirna, Cigugur, dan Cikuya.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Kecamatan Tegalbuleud Lenni Nurliah mengatakan 300 kepala keluarga tersebut saat ini harus kembali berjalan kaki lalu melintasi sungai untuk beraktivitas, termasuk sejumlah pelajar yang terpaksa melewati derasnya Sungai Cicurug untuk ke sekolah.
"Warga kembali harus menyeberangi sungai dengan berjalan kaki untuk melakukan aktivitas, bahkan anak sekolah pun terpaksa melintasi derasnya air," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Kamis (20/10/2022).
Leni menyebut jika hujan turun, debit air Sungai Cicurug akan naik sehingga warga mau tidak mau mesti berhenti menyeberangi sungai hingga air surut dan dianggap aman. Jembatan gantung Salaeurih sebelumnya dibangun dengan panjang kurang lebih 90 meter dan lebar 1,3 meter.
Kepala Desa Nangela, Sudin, mengatakan jembatan gantung Salaeurih menjadi satu-satunya akses enam kampung tersebut ke wilayah luar Desa Nangela maupun sebaliknya. "Semuanya (warga enam kampung) menyeberang ke sana, tidak ada lagi jembatan, kemarin hanyut," kata Sudin.
Reporter: Ragil Gilang
#SHOWRELATEBERITA