SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi menyoroti kosongnya stok vial Serum Anti Bisa Ular (SABU) di RSUD Palabuhanratu.
Menurut Badri, potensi pertemuan ular dengan manusia di wilayah Kabupaten Sukabumi cukup tinggi sehingga dia menyebut tidak ada salahnya rumah sakit menyiapkan stok cadangan untuk antisipasi jika ada warga digigit ular.
Hal tersebut diungkap legislator asal Partai Demokrat itu usai menjenguk seorang warga yang mendapat perawatan medis di RSUD Palabuhanratu akibat digigit ular berbisa jenis ular tanah, Rabu (19/10/2022).
“Persedian obat (serum) anti bisa harus disiapkan, walaupun memang sakit (digigit ular) itu atau kejadian itu jarang, tetapi stok harus ada,” ujar Badri kepada sukabumiupdate.com.
Dalam kesempatan tersebut, Badri tak hanya sebatas menjenguk, dia juga turut mencari solusi kepada pasien yang bernama Deni (41 tahun) untuk mendapatkan SABU atau obat penawar racun ular.
“Saya upayakan minta bantuan ke RSUD Sekarwangi, Insyaallah hasil koordinasi dan komunikasi RSUD Sekarwangi dengan RSUD Palabuhanratu dan Dinkes, obatnya akan di-drop dikirim ke RSUD Palabuhanratu,” ujarnya.
Menurut Badri, sehari-harinya Deni bekerja sebagai pemulung atau pemungut rongsokan. Dia terketuk hatinya untuk membantu karena warga Cihawur, Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak, itu juga sangat rajin membantu warga membersihkan lingkungan.
“Banyak membantu warga terkait dengan kebersihan lingkungan, seperti memotong-motong rumput dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Deni diketahui dipatok ular tanah atau oray gibug saat sedang memotong rumput di Perum Pasirbendera, Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak, tak jauh dari rumah Badri, Selasa, 18 Oktober 2022.
Reporter: Denis Febrian
#SHOWRELATEBERITA