SUKABUMIUPDATE.com - Basarnas menyatakan operasi SAR terhadap anak berinisial N (7 tahun) asal Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, yang hanyut terseret banjir dirubah metodenya dari pencarian menjadi pemantauan.
Pasalnya, sesuai dengan SOP, operasi SAR dilakukan selama 7 hari dan hingga hari ketujuh operasi SAR, Selasa, 18 Oktober 2022, korban belum ditemukan.
“Kita akan melaksanakan pemantauan, karena memang pencarian sesuai SOP dilakukan selama 7 hari,” kata Korpos SAR Basarnas Sukabumi Suryo Adianto, Selasa malam, 18 Oktober 2022.
Suryo mengatakan, Hal tersebut sudah disampaikan kepada pihak keluarga korban.
"Dari Basarnas akan melakukan pemantauan dan akan melakukan koordinasi dengan warga atau muspika yang ada di sekitar aliran sungai cimandiri dan dari nelayan-nelayan yang ada di Palabuhanratu karena ditakutkan korban sudah sampai ke laut,” kata Suryo, Selasa malam, 18 Oktober 2022.
“Kita sudah berkoordinasi komunikasi juga dengan teman-teman yang ada di Banten jika memang ada info-info terkait penemuan mayat dimana pun itu berada, nanti akan diinfokan ke basarnas pusat sukabumi," ujar Suryo.
Camat Cisaat Yudi Mulyadi menyatakan dalam operasi SAR ada SOP yaitu dilakukan selama 7 hari. Sehingga Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) akan tetap melakukan pencarian dengan memaksimalkan tenaga yang ada.
“Kami bersepakat untuk melanjutkan pencarian ini sesuai dengan porsi kami di wilayah. Muspika sudah berkoordinasi dengan para kepala desa dan memaksimalkan anggota yang ada Satpol PP, para Bhabinkamtibmas, perangkat desa, para ketua RT RW yang ada dengan tokoh masyarakat akan bahu-membahu menyisir kembali, mudah-mudahan upaya kami bisa membuahkan hasil,” ujar Yudi, Selasa malam, 18 Oktober 2022.
Keberadaan relawan yang siap membantu, kata Yudi menjadi tambahan energi dalam pencarian korban. Menurut dia, apabila dalam 3 hari kedepan korban belum ada hasil maka tetap informasi di setiap wilayah akan terus dipantau.
“Artinya komunikasi menjadi hal utama, setiap informasi akan ditindaklanjuti,” ujarnya.
Yudi menyatakan, posko pencarian akan tetap di perumahan Bumi Cisaat Pratama dan akan membuat jadwal piket harian. “Masyarakat yang ada disekitar sungai kita minta bantuan, masyarakat kita imbau untuk mau membantu,” katanya.
Insiden yang dialami Anak itu terjadi pada Rabu, 12 Oktober 2022. Dia hanyut terseret Banjir dan tenggelam setelah terjeblos masuk ke selokan yang saat itu tengah meluap di sebuah Perum di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Anak laki-laki itu warga Kampung Gunungguruh Girang RT 12/04, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat.
#SHOWRELATEBERITA