SUKABUMIUPDATE.com - 3 unit drone diterbangkan untuk membantu pencarian anak berinisial N (7 tahun) di Cisaat, Kabupaten Sukabumi yang hanyut terseret banjir. Drone tersebut dikerahkan pada hari ketujuh pencarian, Selasa (18/10/2022).
Kalak BPBD Kota Sukabumi yang juga sebagai penasihat Komunitas Drone Sukabumi Imran Whardhani, mengatakan drone diterbangkan di atas aliran Sungai Cipelang dalam radius 2 kilometer.
"Untuk masing-masing unit drone itu radius 2 KM, ke arah utara dan selatan dari titik awal take off. Begitu kami mengidentifikasi ada tanda-tanda yang mencurigakan, itu drone langsung memfokuskan ke lokasi dan turun lebih rendah untuk memastikan objek yang dicurigai," kata Selasa (18/10/2022).
Titik take off drone tersebut di Gedung Widaria Kencana Sukabumi, Cikareo, Bendungan Cipendeuy, Bendungan Al-Mulk, Perbatasan Kabupaten dengan Kota tepatnya Jembatan Pasar Sabtu
Imran menyatakan kekuatan terbang dari drone tersebut paling lama hanya mencapai sekitar 20 menit dengan ketinggian rata-rata 40 Meter.
"Untuk satu batraoe 20 menit, rata-rata masing-masing drone dibekali 3 batraie. Ketinggian maksimal 40 meter. Karena kalau diatas 40 meter terlalu kecil untuk kita bisa menangkap objeknya. Kalau pun 20 meter terlalu beresiko karena banyak pohon-pohon disini [sekitar bantaran sungai] sehingga kami terbang di antara ketinggian 20 sampai 40 maksimal tergantung situasi di bantaran sungai," ujarnya.
Insiden yang dialami Anak itu terjadi pada Rabu, 12 Oktober 2022. Dia hanyut terseret Banjir dan tenggelam setelah terjeblos masuk ke selokan yang saat itu tengah meluap di sebuah Perum di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Anak laki-laki itu warga Kampung Gunungguruh Girang RT 12/04, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat.
#SHOWRELATEBERITA