SUKABUMIUPDATE.com - Pencarian anak berinisial N (7 tahun) yang hanyut terseret banjir lalu masuk ke selokan di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, memasuki hari keenam pada Senin (17/10/2022). Namun hingga Senin petang, anak tersebut belum ditemukan.
Korpos SAR Basarnas Sukabumi Suryo Adianto mengatakan, dalam pencarian anak tersebut tim SAR dibagi menjadi 4 tim Search and Rescue Unit (SRU). Tim tersebut melakukan pencarian dengan penyisiran darat dan mengarungi sungai dengan perahu rafting.
Menurut dia, SRU pertama melakukan titik pencarian dari bendungan Cipeundeuy ke bendungan Almulk. SRU kedua dari Almulk sampai ke jembatan Pasar Sabtu kemudian SRU yang ketiga menggunakan dua perahu rafting mengarungi sungai dari Pasar Sabtu ke Padabeunghar.
“SRU keempat menggunakan dua perahu dari Padabeunghar sampai ke muara Palabuhanratu,” ujarnya.
Suryo menyatakan kendala dalam pencarian ini adalah hujan masih terus turun dan bebatuan di Sungai Cimandiri mempersulit pencarian.
Lebih lanjut Suryo menyatakan, ada beberapa titik fokus pencarian diantaranya tumpukan-tumpukan sampah di sungai hingga muara PLTU palabuhanratu.
Suryo menyatakan, ditemukan banyak sampah di muara PLTU Palabuhanratu karena aliran Sungai Cimandiri mengarah ke muara tersebut. Tim SAR gabungan sudah berupaya melakukan pencarian di titik tersebut.
“Kita takutkan si korban berada disitu dan tertumpuk, tapi hingga saat ini hasil dari pencarian yang dilakukan masih nihil,” ujarnya.
Apabila melihat SOP, operasi SAR dilakukan selama 7 hari. Sehingga besok, Selasa 18 Oktober 2022 merupakan hari terakhir operasi SAR.
Terkait penambahan waktu operasi SAR, Suryo mengungkapkan belum ada rencana ke arah sana. Dia optimis, korban dapat ditemukan sebelum batas 7 hari operasi SAR.
“Kita optimis sebelum hari terakhir besok kita bisa menemukan korban tersebut. Untuk hari besok ada beberapa rencana. Jadi kita akan melakukan pencarian dari awal hingga sampai ke muara PLTU, yaitu dari Tempat Kejadian Musibah (TKM) korban tenggelam hingga muara PLTU,” ujarnya.
Suryo menyatakan, akan memaksimalkan pencarian di hari ketujuh. “Kita akan berusaha berkomunikasi dengan teman-teman lain diantaranya komunitas Drone, mungkin kita ajak komunikasi itu untuk membantu kita dalam pencarian di hari esok," pungkasnya.
Insiden yang dialami Anak itu terjadi pada Rabu, 12 Oktober 2022. Dia hanyut terseret Banjir dan tenggelam setelah terjeblos masuk ke selokan yang saat itu tengah meluap di sebuah Perum di Kabupaten Sukabumi. Anak laki-laki itu warga Kampung Gunungguruh Girang RT 12/04, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat.
#SHOWRELATEBERITA