Leuit dan Padi Lokal, Mengenal Ketahanan Pangan Warga Adat di Sukabumi

Sabtu 15 Oktober 2022, 16:13 WIB
Ilustrasi. Kampung Adat | Leuit dan Padi Lokal, Mengenal Ketahanan Pangan Warga Adat di Sukabumi

Ilustrasi. Kampung Adat | Leuit dan Padi Lokal, Mengenal Ketahanan Pangan Warga Adat di Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Budaya ketahanan pangan masyarakat adat di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat kembali menarik untuk dibahas. Ini karena krisis pangan disebut bakal mengancam bangsa yang tidak memiliki kemampuan produksi pangan sendiri dimasa mendatang.

Kampung Adat Ciptagelar di Sukabumi, dengan semua budaya lokalnya tentu sudah banyak yang paham. Karena kampung adat ini menjadi salah satu destinasi wisata budaya cukup populer di Nusantara, bahkan tak sedikit kampus dan peneliti menjadikan Ciptagelar, sebagai lokasi kegiatan penyangga dunia pendidikan di Indonesia.

Mengutip dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa barat, Kampung Adat Ciptagelar berlokasi di Kampung Sukamulya Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Secara geografis, Kampung Adat Ciptagelar Sukabumi terletak di pedalaman Gunung Halimun-Salak. Kampung adat Ciptagelar Sukabumi disebut sudah ada sejak 1300 tahun yang lalu.

Komunitas masyarakat kampung adat ciptagelar yang mendiami pegunungan Halimun punya kehidupan semi nomaden. Ciptagelar sendiri adalah lokasi terkini kampung adat ini setelah sebelumnya berpindah dari Ciptarasa.

Kampung Ciptagelar tergabung dalam kasepuhan Banten Kidul yang memiliki pola kehidupan sehari-hari mengikuti kebiasaan karuhun yang diwariskan turun temurun. Adat dan budaya yang diwariskan oleh leluhur Kampung Ciptagelar kental akan hubungan pengelolaan sumber daya alam dan hutan di sekitarnya.

Hubungan tersebut dilandaskan pada nilai norma keyakinan dan kebudayaan yang dianut serta dikembangkan sampai saat ini, yaitu kebudayaan sunda wiwitan. 

Ketahanan Pangan Warisan Leluhur

Hal menarik yang dapat kamu temukan dari kampung adat ciptagelar adalah dari bidang pertaniannya. Diketahui, masyarakat kampung adat Ciptagelar Sukabumi menolak penggunaan bibit dari luar dan setia menggunakan bibit padi lokal yang dipercaya datang dari leluhur mereka.

Updaters harus tahu meskipun bibit yang digunakan adalah jenis lokal tapi hal tersebut memberikan dampak positif bagi kampung adat ciptagelar itu sendiri.  Alasan Kampung Adat Ciptagelar Sukabumi terus mempertahankan bibit lokal diantaranya:

- Alasan tradisi adat

- Alasan geografis, sehingga padi lokal lebih pas dari yang unggul bahkan dari varietas anjuran pemerintah

- Padi lokal ciptagelar punya bentuk batang panjang sehingga mudah di-etem (ani-ani)

- Bibit lokal ciptagelar juga menjadi salah satu pesan pelestarian dari leluhur.

Leuit Lambang Ketahanan Pangan

Masyarakat Adat Ciptagelar Sukabumi tidak pernah mengalami kekurangan pangan. Rahasianya adalah hasil panen akan disimpan dalam lumbung padi atau biasa disebut Leuit.

Setiap keluarga di kampung adat ciptagelar Sukabumi wajib memiliki leuit di lahan masing-masing untuk menyimpan persediaan padi hasil panen. Akan tetapi, aturan adat juga menyediakan leuit komunal yang dapat digunakan untuk kepentingan bersama.

Diketahui, padi yang disimpan dalam leuit mampu bertahan lama dan saat dibuka padi masih menempel di tangkainya. Padi disimpan dengan cara diikat menggunakan tali bambu (pocongan). Ikatan-ikatan pocongan digantung pada galah bambu yang ditopang batang kayu. 

Ternyata, sistem penyimpanan dengan cara tersebut juga memiliki filosofi tersendiri . Sistem ini dilakukan agar kadar airnya tetap bisa dipertahankan meskipun padi mengering sehingga padi tidak rusak akibat kelembaban

Kearifan lokal kampung adat ciptagelar Sukabumi ternyata mampu membuat perkampungan di Sukabumi ini tak pernah gagal panen atau kekurangan air. Cadangan beras hingga bertahun-tahun untuk persediaan pangan.

Melansir dari Revolusi Mental.go.id, stok gabah yang dimiliki kampung adat ciptagelar ini bahkan cukup untuk pasokan hingga 6 tahun ke depan. Tradisi warga ciptagelar yang saling menghormati serta menjaga alam menjadi salah satu kunci keberhasilan ketahanan pangan tersebut.

Masyarakat ciptagelar menganggap padi sebagai simbol dari sebuah kehidupan bukan hanya komoditas pangan untuk konsumsi sehari-hari. Beras juga dipandang sebagai benda sakral oleh masyarakat Kampung adat ciptagelar Sukabumi, sebab nilai penghormatan yang masih sangat dipegang teguh.

Oleh karena itu, hasil panen dalam bentuk beras, padi maupun gabah dilarang untuk dijual. Bahkan, memasak nasi pun tak boleh menggunakan alat modern seperti ‘magic com’ atau 'magic jar'.

Writer: Nida Salma Mardiyyah (Berbagai Sumber)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)
Life21 November 2024, 18:00 WIB

Doa Selamat Perjalanan, Amalkan Saat Bepergian Keluar Rumah Agar Selamat Sampai Tujuan

Dengan membaca doa selamat perjalanan, kita memohon perlindungan Allah dari segala macam bahaya dan kesulitan yang mungkin kita hadapi selama aktivitas di luar rumah.
Bacaan Doa Selamat Perjalanan, Yuk Amalkan Sebelum Pergi Untuk Beraktivitas (Sumber : Freepik.com /@fanjianhua).