Pengeluaran Dana Kampanye 3 Paslon Pilwalkot Sukabumi 2024, Siapa yang Paling Besar?

Kamis 28 November 2024, 22:50 WIB
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi dengan nomor urutnya (dari kiri): Achmad Fahmi-Dida Sembada, Ayep Zaki-Bobby Maulana, dan Mohamad Muraz-Andri Setiawan Hamami. | Foto: SU/Asep Awaludin

Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi dengan nomor urutnya (dari kiri): Achmad Fahmi-Dida Sembada, Ayep Zaki-Bobby Maulana, dan Mohamad Muraz-Andri Setiawan Hamami. | Foto: SU/Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Tahapan pencoblosan di Pilkada serentak tahun 2024 usai dilaksanakan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi secara resmi merilis Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) tiga paslon Pilwalkot Sukabumi.

Diketahui, LPPDK tersebut memuat penerimaan, pengeluaran, saldo dan bentuk dana setiap paslon selama masa kampanye berlangsung.

Dari rilis data LPPDK yang dilihat sukabumiupdate.com di laman resmi KPU Kota Sukabumi, Kamis (29/11/2024), dana paling sedikit dikeluarkan paslon sekitar Rp 644 juta dan terbanyak Rp 3 miliar.

Rinciannya, Paslon no urut 1 Achmad Fahmi-Dida Sembada tercatat menghabiskan dana kampanye sebesar Rp 1.948.385.000 dengan penerimaan sebesar dana Rp 1.948.338.224 dan laporan Saldo awal saat pembuatan Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) sejumlah Rp 500.000.000. Kini saldo tersebut tersisa Rp 3.224.

Sedangkan paslon nomor urut 2 Ayep Zaki-Bobby Maulana tercatat menghabiskan dana kampanye senilai Rp 644.387.032 dari penerimaan Rp 644.387.032 serta RKDK sejumlah Rp 50.000 dan sisa saldo Rp 0.

Selanjutnya, paslon nomor urut 3 Mohamad Muraz-Andri S Hamami tercatat menghabiskan anggaran sebesar Rp 3.025.459.000 dengan penerimaan Rp. 2.960.385.692 serta RKDK Rp 1.000.000.000 dan menyisakan saldo Rp 65.073.308.

Baca Juga: Himpun Suara dari 551 TPS, Cek Hasil Pilkada Kota Sukabumi di 7 Kecamatan

Saat dikonfirmasi, Komisioner KPU Kota Sukabumi Divisi Teknis dan Penyelenggaraan, Dikrillah mengaku tidak memiliki kewenangan untuk menilai kesesuaian data tersebut dengan fakta dilapangan.

“KPU tidak ada kewenangan untuk menilai sesuai atau tidak sesuai (laporan LPPDK itu). KPU hanya memeriksa kelengkapan dan kesesuaian berkas-berkas saja,” ujar Dikrilah.

Kendati demikian, Pihaknya menyebut jika kesesuaian LPPDK saat ini sedang dilakukan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang kemudian akan diserahkan hasilnya kepada KPU Kota Sukabumi dengan masa kerja selama 15 hari.

“Sedang berjalan proses auditnya, paling lambat tanggal 11 Desember diserahkan hasil auditnya ke KPU,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)