SUKABUMIUPDATE.com - Proses pendistribusian logistik Pilkada 2024 untuk tiga TPS di Kampung Adat Kasepuhan Gelaralam (Ciptagelar), Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, butuh perjuangan ekstra. Pasalnya pengiriman logistik untuk TPS 5,6 dan 7 di wilayah tersebut harus melalui medan ekstrem berupa jalan berbatu, berlumpur, berliku, dan curam.
Perjuangan ini dirasakan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Sirnaresmi. Meskipun hujan deras mengguyur dan medan perjalanan penuh tantangan, mereka tetap semangat mendistribusikan logistik tersebut agar masyarakat bisa mencoblos.
"Kalau musim kemarau, jalurnya tidak terlalu sulit. Tapi saat ini (musim hujan) jalanan benar-benar menjadi tantangan besar," ujar Bagian Teknis PPS Desa Sirnaresmi, Erik Muhamad Kadapi, kepada sukabumiudpate.com, Selasa (26/11/2024).
Menurut Erik, persiapan distribusi logistik Pilkada ke setiap kampung adat di Cisolok memang harus dilakukan dengan matang karena harus menyesuaikan dengan cuaca.
"Kami sempat berdiskusi malam sebelumnya untuk menentukan waktu keberangkatan. Awalnya direncanakan jam 9 pagi, tetapi karena hujan deras, pendistribusian baru bisa dilakukan setelah hujan sedikit reda," tuturnya.
Baca Juga: Ada di 9 Kecamatan, 407 TPS Pilkada di Kabupaten Sukabumi Rawan Bencana
Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan karena kondisi hujan, lanjut Erik, PPS Desa Sirnaresmi memutuskan menggunakan mobil ambulans desa untuk mengangkut logistik. Keputusan ini juga jadi solusi alternatif di tengah anggaran yang terbatas.
"Sebetulnya, anggaran transportasi dari KPU sangat terbatas, hanya Rp 50 ribu per TPS. Sedangkan untuk kendaraan seperti motor, biasanya membutuhkan Rp 150 ribu sekali jalan. Karena itu, kami mengambil inisiatif menggunakan ambulans untuk memastikan logistik aman sampai tujuan," ungkap Erik.
Menuju TPS di Kasepuhan Gelaralam, Erik menyebut tim harus melewati jarak sejauh 16 kilometer. Jalan rusak menguasai 70 persen rute, menyisakan hanya sedikit aspal yang layak dilalui. Air hujan membuat kondisi jalan licin hingga berlumpur.
"Jarak dari Desa Sirnaresmi ke Kampung Ciptagelar (Gelaralam) mencapai 16 kilometer dengan medan ekstrem. Namun, alokasi anggaran dan perhatian terhadap daerah terpencil seperti ini masih kurang," sambungnya.
Meskipun medan sulit, Erik menegaskan antusiasme masyarakat kampung Adat Kasepuhan Gelaralam terhadap Pilkada sangat tinggi. Erik mencatat, tingkat partisipasi dalam pemilu sebelumnya mencapai 78 persen, tertinggi di Kecamatan Cisolok.
"Alhamdulillah, sinyal di daerah ini juga cukup baik, sehingga komunikasi dan koordinasi menjadi lebih mudah. Jumlah semua hak pilih di Desa Sirnaresmi sebanyak 4055 suara, total TPS ada 9," terangnya.
Oleh karena itu Erik optimis bahwa Pilkada 2024 akan berjalan sukses dengan partisipasi masyarakat yang tinggi. "Kami berharap, melalui perjuangan ini, Pilkada tahun ini dapat membawa perubahan positif, khususnya bagi masyarakat di wilayah terpencil," pungkas Erik.
Sementara itu, personil Pam Polres Sukabumi Brigadir Rudi Julio Purba mengatakan, medan yang ditempuh cukup lumayan ekstrem, bahkan mobil pengangkut logistik pun sempat mengalami trouble karena kondisi jalan yang menanjak berbatu dan berlumpur.
"Mobil sempat mengalami slip di Tanjakan Gunung Sorandil tepatnya di Kampung Cimapag Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi, dii atas lokasi longsor yang terjadi beberapa tahun lalu," ujar Purba.
"Berkat kesigapan dan kekompakan dari PPS, Panwas Bhabinsa mobil kembali berjalan dengan lancar meski penuh ke hati-hatian," tambahnya.