Lintasi Medan Ekstrem, Perjuangan Distribusi Logistik Pilkada ke Kampung Adat di Sukabumi

Selasa 26 November 2024, 18:11 WIB
Dengan menggunakan ambulans, Petugas harus melintasi medan ekstrem dalam pendistribusian logistik Pilkada ke Kampung Adat di Cisolok Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)

Dengan menggunakan ambulans, Petugas harus melintasi medan ekstrem dalam pendistribusian logistik Pilkada ke Kampung Adat di Cisolok Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Proses pendistribusian logistik Pilkada 2024 untuk tiga TPS di Kampung Adat Kasepuhan Gelaralam (Ciptagelar), Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, butuh perjuangan ekstra. Pasalnya pengiriman logistik untuk TPS 5,6 dan 7 di wilayah tersebut harus melalui medan ekstrem berupa jalan berbatu, berlumpur, berliku, dan curam.

Perjuangan ini dirasakan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Sirnaresmi. Meskipun hujan deras mengguyur dan medan perjalanan penuh tantangan, mereka tetap semangat mendistribusikan logistik tersebut agar masyarakat bisa mencoblos.

"Kalau musim kemarau, jalurnya tidak terlalu sulit. Tapi saat ini (musim hujan) jalanan benar-benar menjadi tantangan besar," ujar Bagian Teknis PPS Desa Sirnaresmi, Erik Muhamad Kadapi, kepada sukabumiudpate.com, Selasa (26/11/2024).

Menurut Erik, persiapan distribusi logistik Pilkada ke setiap kampung adat di Cisolok memang harus dilakukan dengan matang karena harus menyesuaikan dengan cuaca.

"Kami sempat berdiskusi malam sebelumnya untuk menentukan waktu keberangkatan. Awalnya direncanakan jam 9 pagi, tetapi karena hujan deras, pendistribusian baru bisa dilakukan setelah hujan sedikit reda," tuturnya.

Baca Juga: Ada di 9 Kecamatan, 407 TPS Pilkada di Kabupaten Sukabumi Rawan Bencana

Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan karena kondisi hujan, lanjut Erik, PPS Desa Sirnaresmi memutuskan menggunakan mobil ambulans desa untuk mengangkut logistik. Keputusan ini juga jadi solusi alternatif di tengah anggaran yang terbatas.

"Sebetulnya, anggaran transportasi dari KPU sangat terbatas, hanya Rp 50 ribu per TPS. Sedangkan untuk kendaraan seperti motor, biasanya membutuhkan Rp 150 ribu sekali jalan. Karena itu, kami mengambil inisiatif menggunakan ambulans untuk memastikan logistik aman sampai tujuan," ungkap Erik.

Menuju TPS di Kasepuhan Gelaralam, Erik menyebut tim harus melewati jarak sejauh 16 kilometer. Jalan rusak menguasai 70 persen rute, menyisakan hanya sedikit aspal yang layak dilalui. Air hujan membuat kondisi jalan licin hingga berlumpur.

"Jarak dari Desa Sirnaresmi ke Kampung Ciptagelar (Gelaralam) mencapai 16 kilometer dengan medan ekstrem. Namun, alokasi anggaran dan perhatian terhadap daerah terpencil seperti ini masih kurang," sambungnya.

Meskipun medan sulit, Erik menegaskan antusiasme masyarakat kampung Adat Kasepuhan Gelaralam terhadap Pilkada sangat tinggi. Erik mencatat, tingkat partisipasi dalam pemilu sebelumnya mencapai 78 persen, tertinggi di Kecamatan Cisolok.

"Alhamdulillah, sinyal di daerah ini juga cukup baik, sehingga komunikasi dan koordinasi menjadi lebih mudah. Jumlah semua hak pilih di Desa Sirnaresmi sebanyak 4055 suara, total TPS ada 9," terangnya.

Oleh karena itu Erik optimis bahwa Pilkada 2024 akan berjalan sukses dengan partisipasi masyarakat yang tinggi. "Kami berharap, melalui perjuangan ini, Pilkada tahun ini dapat membawa perubahan positif, khususnya bagi masyarakat di wilayah terpencil," pungkas Erik.

Sementara itu, personil Pam Polres Sukabumi Brigadir Rudi Julio Purba mengatakan, medan yang ditempuh cukup lumayan ekstrem, bahkan mobil pengangkut logistik pun sempat mengalami trouble karena kondisi jalan yang menanjak berbatu dan berlumpur.

"Mobil sempat mengalami slip di Tanjakan Gunung Sorandil tepatnya di Kampung Cimapag Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi, dii atas lokasi longsor yang terjadi beberapa tahun lalu," ujar Purba.

"Berkat kesigapan dan kekompakan dari PPS, Panwas Bhabinsa mobil kembali berjalan dengan lancar meski penuh ke hati-hatian," tambahnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:00 WIB

Menyatu dengan Alam di Curug Sawer, Hanya 30 Menit dari Kota Sukabumi

Tersembunyi di tengah hutan yang rimbun, Curug Sawer ini menawarkan keindahan alam yang masih asri dan suasana yang tenang.
Curug Sawer adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kemanapedia).