SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
Insiden terjadi saat debat berlangsung di sesi 2, dimana giliran pasangan Asep Japar-Andreas dipersilakan oleh moderator Yasmin Athania dan Agung Karsena untuk mengambil undian sub tema pertanyaan yang telah disiapkan oleh panelis yang disimpan dalam toples.
Seperti terlihat dalam siaran langsung, usai mengambil kertas dalam toples, Asep Japar kemudian membuka kertas yang digulung dan diikat dengan pita untuk diperlihatkan kepada pemirsa. Namun saat dibuka, dalam kertas berisi tulisan sub tema, yaitu "Pertahanan".
Asep Japar dan Andreas kemudian bergantian membaca tulisan tersebut untuk memastikan sub tema yang akan ditanyakan kepadanya adalah "Pertahanan".
"Pertahanan" kata Asep Japar. "Pertahanan" ucap Andreas sambil memperlihatkan kertas bertuliskan "PERTAHANAN" dengan huruf kapital.
Baca Juga: Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan
Baca Juga: Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas
Menyadari adanya kesalahan, moderator Yasmin Athania segera menegaskan bahwa sub tema yang dimaksud adalah "Pertanahan". "Pertanahan pak," ujarnya sambil melanjutkan pembicaraan mengenai topik yang seharusnya dibahas.
Meski insiden tersebut sempat membuat Asep Japar dan Andreas terlihat sedikit kikuk, keduanya kemudian melanjutkan debat tanpa banyak membahas kesalahan tersebut.
Moderator selanjutnya membacakan pertanyaan yang sesuai dengan topik "Pertanahan", yang berfokus pada isu alih fungsi lahan, kerentanan daerah bencana, dan potensi konflik agraria di Kabupaten Sukabumi.
"Bagaimana strategi dan program saudara terkait pengelolaan dan pencegahan alih fungsi lahan di wilayah kabupaten Sukabumi, maraknya alih fungsi lahan, kerentanan kabupaten Sukabumi sebagai daerah bencana, dan juga potensi konflik agraria mengingat RDTR baru 2 kecamatan dari 47 kecamatan?", tanyanya, yang kemudian dijawab oleh Asep Japar-Andreas, dilanjutkan dengan tanggapan dari Iyos-Zainul.
Hingga berita ini ditayangkan, sukabumiupdate.com masih berusaha mengkonfirmasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi terkait kesalahan penulisan sub tema dalam acara debat tersebut.
Sebagai informasi, debat publik yang mengusung tema "Sinergitas Pembangunan Daerah, Provinsi dan Nasional untuk Mewujudkan Pemerintahan Kabupaten Sukabumi yang berwawasan Kebangsaan".
Dalam debat ini, KPU menghadirkan 6 orang panelis, yang semuanya berlatar akademisi, yaitu Dr Mulyawan SN dari STAI Sukabumi atau Institut Madani Nusantara (IMN); Dr Eko Budi Santoso dar IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri); CSA Teddy Lesmana SH.,MH.,CLA pengajar ilmu hukum di Nusa Putra University;
Kemudian Muhidin Arifani S.Sos.I.,M.Pd.; E. Hasbi Nassarudin, SH.,MH.CLA dosen ilmu hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung; dan Dr Dedi Sukarno,S.IP.,M.Si, pengajar ilmu sosial politik Universitas Padjajaran.