SUKABUMIUPDATE.com - Kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi menjawab soal isu tentang kelautan dan perikanan dalam sesi kedua debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kabupaten Bandung, Jumat (22/11/2024).
Diketahui, debat publik yang diselenggarakan KPU Kabupaten Sukabumi ini bertema 'Sinergitas Pembangunan Daerah, Provinsi, dan Nasional untuk Mewujudkan Pemerintahan Kabupaten Sukabumi yang Berwawasan Kebangsaan.'
Subtema kelautan dan perikanan ini muncul berdasarkan hasil undian fish ball yang diambil Calon Bupati Sukabumi nomor urut 1, Iyos Somantri. Kemudian Yasmin Athania selaku host debat membacakan pertanyaan soal B dari panelis yang tertulis:
"Fishing ground Kabupaten Sukabumi sangatlah luas, yaitu 702 kilometer persegi, tetapi problematika sektor perikanan belum juga tuntas. Yaitu yang pertama terjadinya overfhising dan semakin masifnya penggunaan alat tangkap ikan yang merusak ekosistem. Kemudian yang kedua sangat minimnya insrastruktur tempat pelelangan ikan (TPI), pelabuhan perikanan dan juga cold storage atau tempat penyimpanan ikan laut. Kemudian yang ketiga rendahnya kapasitas teknologi nelayan sebagian besar masih tradisional dan keempat tingginya konflik sosial antarnelayan terutama dengan nelayan luar daerah karena ketidakjelasan zonasi wilayah."
Baca Juga: Dipandu Yasmin dan Agung, Daftar Panelis Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024
"Pertanyaannya, kebijakan dan manajemen publik seperti apa yang akan saudara adopsi untuk mengatasi permalasahan tersebut berbasis kepada administrasi publik kontemporer yang berfokus pada inovasi, transformasi digital, adaptasi dan pembangunan berkelanjutan," kata Yasmin.
Menjawab hal tersebut, Cabup nomor urut 1, Iyos Somantri mengaku mempunyai sejumlah kebijakan. Pertama adalah membuat regulasi, kemudian melakukan pelatihan-pelatihan kepada sumber daya manusia yang ada di sana.
"Kemudian yang berikutnya adalah kita memastikan bahwa digitalisasi harus kita pergunakan untuk melihat di mana lokasi ikan yang ada, yang banyak, sehingga ada namanya fish finder. Fish finder akan kita lakukan, masifkan, sehingga petani nelayan mengetahui ikan ada di mana," tuturnya.
Kemudian Iyos menyebut TPI di Kabupaten Sukabumi cukup banyak dan cukup potensial sehingga pihaknya berjanji membangun TPI di Cikahuripan melalui kerja sama dengan pemerintah pusat, kemudian mengembangkan TPI Palabuhanratu menjadi Pelabuhan Samudera.
"Kemudian juga kita membangun yang di Palangpang, yang ada di Ujunggenteng, ini adalah harapan kita dan ini adalah harapan baru masyarakat yang selama ini disampaikan kepada kami. Sehingga petani nelayan akan lebih aktif, akan menerima kesejahteraannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," sambungnya.
Terkait Cold Storage, Iyos berjanji akan menambah dan meningkatkan jumlahnya, sehingga pengelolaan ikan di sepanjang 117 kilometer pesisir pantai Kabupaten Sukabumi bisa tertangani dengan baik.
"Dan insyaallah blue ekonominya kita akan bangun, akan kita laksanakan, sehingga yang kontemporer kontemporer ini akan kita benahi, dan kita fasilitasi kepada para petani nelayan yang ada untuk menggunakan alat-alat yang memang sesuai dengan kondisi riil saat ini," tandas Iyos.
Menanggapinya, Cawabup Sukabumi nomor urut 2, Andreas, menyoal terkait banyaknya keluhan nelayan saat dirinya terjun ke lapangan. Salah satunya terkait insfrastruktur berupa dermaga hingga pembatas ombak. Termasuk dalam membangun cold storage, menurutnya menjadi PR (pekerjaan rumah) yang tidak mudah.
"Maka kami akan memprioritaskan kepada pemerintah pusat, terutama listriknya pak. Ini kendala di Ujunggenteng saat kami diskusi dengan para nelayan, banyak yang membuat cold storage tapi jadi merugi,” kata Andreas.
“Nah itulah sebenarnya bagaimana caranya kolaborasi pemerintah pusat dan daerah bisa terjaga dan bisa terjalin dengan baik. Dan kedepan insyallah kita semua bisa menjawab kebutuhan para nelayan," tambahnya.