SUKABUMIUPDATE.com - Juru Bicara Forum Aktivis Sukabumi Untuk Rakyat (Fraksi Rakyat), Rozak Daud, menyatakan bahwa keputusan untuk memindahkan tempat pelaksanaan debat kedua Pilkada Kabupaten Sukabumi ke luar daerah karena alasan faktor keamanan sangat tidak berdasar. Menurut Rozak, karakter masyarakat Sukabumi yang cenderung adem ayem dan tidak terlalu ekspresif dalam mendukung pilihan politik mereka sangat jauh dari potensi kerusuhan.
Rozak menegaskan bahwa alasan keamanan yang dijadikan dasar untuk pemindahan lokasi debat tidak dapat dipahami. Ia menyatakan bahwa aparat kepolisian seharusnya mampu mengendalikan situasi dan menjaga keamanan, bahkan dalam kondisi darurat.
"Ya kalau alasannya faktor keamanan saya kira tidak juga menjadi sesuatu yang menakutkan, negara itu harus hadir dan kadang bersifat memaksa. Dalam situasi darurat apapun harus bisa dikendalikan oleh penegak hukum," kata Rozak kepada sukabumiupdate.com, Selasa (19/11/2024).
Lebih lanjut, Rozak menambahkan bahwa masyarakat Sukabumi dikenal tidak memiliki kecenderungan untuk bertindak berlebihan atau mengeluarkan ekspresi yang dapat menimbulkan kerusuhan. "Warga Sukabumi itu adem, ekspresi sebagai bentuk dukungan terhadap pilihannya biasa saja, tidak ada yang berlebihan," tambahnya.
Baca Juga: Tak Jadi di Gedung DPRD, Debat Kedua Pilbup Sukabumi Dipindah ke Bandung: Ini Alasannya
Baca Juga: Kerahkan 520 Personel, Kapolres Sebut Faktor Keamanan Debat Pilbup Sukabumi Dipindah ke Bandung
Rozak juga mengingatkan bahwa Pilkada adalah bagian dari proses demokrasi, yang seharusnya menjadi pesta rakyat yang penuh kegembiraan dan tidak menimbulkan ketakutan. Ia menilai logika di balik pelaksanaan Pilkada seharusnya menunjukkan semangat kegembiraan.
"Makanya paslon bisa mengendalikan pendukung, pihak keamanan bisa mendeteksi potensi, penyelenggara bisa melaksanakan sesuai mekanisme," ujarnya.
Menurutnya, jumlah personel pengamanan yang disiapkan mencapai 520 orang sebenarnya sudah cukup untuk menjaga situasi keamanan di Sukabumi. Rozak juga menyoroti ketidaksesuaian alasan keamanan tapi pihak kepolisian mengerahkan kekuatan besar untuk menjaga debat Bandung. "Dengan kekuatan personel mencapai 520, apakah di Bandung juga tidak aman?," katanya.
Hal senada disampaikan mantan Ketua Umum HMI Cabang Sukabumi, Rijal Amirullah. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan beberapa hasil survei, persentase masyarakat yang menyaksikan debat calon kepala daerah sangatlah rendah, terlebih lagi jumlah masyarakat yang terpengaruh oleh hasil debat tersebut.
"Kemungkinan besar, mayoritas penonton debat hanyalah tim sukses dan masyarakat yang menaruh perhatian terhadap dinamika politik," kata Amir.
Selanjutnya, sehubungan dengan rencana pelaksanaan debat kedua di luar wilayah, sambung Amir, meskipun tidak melanggar aturan yang berlaku, hal ini sangat disayangkan karena mencerminkan belum matangnya demokrasi di Kabupaten Sukabumi.
"Pelaksanaan debat di luar wilayah menunjukkan bahwa proses demokrasi belum sepenuhnya berakar di tengah masyarakat," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolres Sukabumi, AKPB Samian menyatakan pihaknya telah mempersiapkan ratusan personel untuk mengamankan pelaksanaan debat publik antara kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi yang akan dilaksanakan di salah satu hotel di Kabupaten Bandung pada 22 November 2024.
"Iya. Nanti akan diterjunkan ada 520 personil gabungan," kata Kapolres kepada sukabumiupdate.com, Selasa (19/11/2024).
Samian juga menngungkapkan alasan pemindahan lokasi debat ke luar daerah dilakukan untuk mengantisipasi potensi gesekan antara pendukung pasangan calon. "Untuk antisipasi terjadinya gesekan dan konflik antar pendukung (calon)," jelas Samian.