SUKABUMIUPDATE.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat (Jabar) menggelar debat kedua Pilgub Jabar 2024 di Kabupaten Cirebon, Sabtu malam, 16 November 2024.
Mengutip tempo.co, debat kedua ini akan berlangsung di sebuah hotel di Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung. Tema debat “Budaya Inovatif” akan berfokus pada isu toleransi agama, lingkungan hidup, dan inovasi.
Pilgub Jabar 2024 diikuti oleh empat paslon, yaitu paslon nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina, paslon nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, paslon nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, dan paslon nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Komisioner KPU Jabar Hedi Ardia mengungkapkan beberapa perubahan dalam format debat kedua. Durasi bagi pasangan calon (paslon) dalam menjawab pertanyaan ditambah menjadi 60 detik dari sebelumnya 45 detik. Selain itu, mekanisme pengambilan pertanyaan, kini akan dilakukan oleh panelis. Berbeda dari debat pertama, kini paslon yang mengajukan pertanyaan.
Baca Juga: Debat Perdana Pilgub Jabar 2024: Empat Paslon Paparkan Visi - Misi Membangun Jawa Barat
“Kami sudah berkoordinasi dengan paslon dan Forkopimda terkait perubahan ini. Durasi menjawab pertanyaan ditambah menjadi satu menit, dan kini panelis yang mengajukan pertanyaan,” ujar Hedi setelah rapat koordinasi di Patra Hotel Cirebon, Rabu, 13 November 2024, dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Cirebon, Sabtu.
Hedi mengatakan KPU juga membatasi jumlah pendukung tiap-tiap paslon yang hadir ke lokasi ruang debat menjadi 50 orang pada debat kedua Pilgub Jabar. Hal ini, kata Hedi, karena tempat debat kedua yang lebih kecil dibandingkan dengan lokasi debat pertama di Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran (Unpad), Kota Bandung.
"Totalnya 100 tetap, tapi yang boleh masuk ke lokasi debat itu hanya 50 orang. 50 orangnya lagi itu di outdoor, kita sediakan tenda lagi," ujar Hedi di Gedung Merdeka, Bandung, Kamis, 14 November 2024.
Hedi mengingatkan agar para pendukung paslon tidak membawa atribut kampanye yang dapat mengganggu jalannya debat maupun proses pengambilan gambar. Ia menyoroti kejadian pada debat perdana, saat salah satu pendukung paslon membawa kerajinan kertas lipat yang dibentuk pesawat terbang, yang dinilai cukup mengganggu.
"(Diingatkan) jangan sampai nanti atribut yang digunakan itu mengganggu proses pengambilan gambar pada saat debat berlangsung," ucap Hedi.
Sumber: Tempo.co