SUKABUMIUPDATE.com - Berbeda dengan dua pasangan calon (Paslon) lainnya, calon Wali Kota Sukabumi nomor urut 3 Mohamad Muraz memaparkan visi misinya tanpa menggunakan teks dalam debat publik Pilkada Kota Sukabumi 2024 di Gedung Grand Cikareo, Kecamatan Warudoyong, Jumat malam (8/11/2024).
Debat publik yang diselenggarakan KPU Kota Sukabumi itu diketahui bertema 'Percepatan Pembangunan Daerah melalui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Kota Sukabumi yang Adaptif, Unggul, dan Berbudaya.'
Mohamad Muraz didampingi wakilnya Andri Hamami, memulai pemaparannya soal fungsi kepala daerah sangat strategis dalam mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, Muraz menyebut paslon MAJU (Muraz-Andri Juara) sudah berkomitmen akan memimpin Kota Sukabumi dengan 'Juara' atau akronim dari 'Jujur, adil, profesional dan amanah'.
"Dengan komitmen kepemimpinan seperti itu, insyaallah visi yang kami sampaikan, misi yang kami sampaikan dengan 33 program akan terwujud, untuk mewujudkan pemerintahan dan masyarakat yang maslahat," kata Muraz.
Baca Juga: Suguhkan Solusi Persoalan di Kota Sukabumi, Paslon MAJU Optimis Kuasai Forum Debat
Muraz kemudian menyebut ada tiga domain untuk mewujudkan pemerintahan yang baik. Ketiga domain tersebut yakni pemerintah, swasta, dan unsur masyarakat yang harus bersatu membangun Kota Sukabumi.
"Domain pemerintah sangat penting, karena dia yang menetapkan ketentuan dan peraturan. Karena itulah tata kelola pemerintahan sistem karier dengan meritokrasi tidak bisa ditawar lagi dan harus tanpa mahar," tegasnya.
Lebih lanjut Muraz menyampaikan, bahwa menangani masalah kesehatan, pendidikan dan perekonomian jadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Yang mendasar pertama masalah kesehatan, artinya hari ini masyarakat merasa keberatan dengan biaya puskesmas yang Rp15 ribu, karena itu saya akan bebaskan biaya, gratiskan biaya puskesmas, termasuk RSUD Al-Mulk yang dulu gratis sekarang berbayar, saya gratiskan kembali," kata Muraz.
"Yang kedua pendidikan, yang berat hari ini buku LKS yang mencapai Rp400 ribu pertahun per siswa. itupun harus kita gratiskan. Termasuk zonasi yang menjadi penghalang bagi masyarakat harus kita usulkan penghapusan," sambungnya.
Muraz lalu menyinggung soal Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi). Proyek strategis nasional dalam bidang insfrastruktur itu akan menjadi kesempatan bagi warga Kota Sukabumi untuk meningkatkan perekonomian serta mengundang para investor untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah apabila seksi 3 dan 4 sudah rampung.
"Kemudian untuk menarik investor, bila perlu kita berikan tax holiday, sehingga investor akan muncul. Dan ini akan membuka kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran," ujar Muraz.
"Demikian juga pelatihan pelatihan bagi warga Kota Sukabumi. UMKM ekonomi kreatif harus kita dorong, kita berdayakan, yang berbasis budaya, berbasis teknologi, sains dan kearifan lokal yang ada, sehingga Kota Sukabumi kedepan lebih maju dan pasti bisa lebih maju.
Karena itulah kami menggunakan tagline MAJU, Muraz Andri Juara. Insyaallah Kota Sukabumi lebih baik kedepan bila kami menjadi Wali kota dan Wakil Wali Kota periode 2025-2030," tutupnya.