SUKABUMIUPDATE.com - Lembaga penelitian Ragaplasma Research melakukan survei Pilkada 2024 di beberapa daerah di Jawa Barat, salah satunya Kota Sukabumi. Survei ini untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah serta mengukur popularitas dan elektabilitas pasangan calon.
Berdasarkan siaran pers pada Jumat (1/11/2024), Direktur Ragaplasma Research Romdin Azhar mengatakan responden yang disurvei berjumlah 400 orang setiap daerah dengan Margin of Error 4,47 hingga 5 persen. Hasil survei ini memperlihatkan, lebih dari 90 persen masyarakat sudah mengetahui tentang Pilkada Serentak 2024.
Romdin mengatakan survei di daerah dengan tiga kandidat seperti Kota Sukabumi menunjukkan ketimpangan. Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi nomor urut 1 Achmad Fahmi-Dida Sembada mampu melesat perolehannya hingga 59,65 persen. Angka ini cukup jauh dibandingkan dua pesaing lain.
Menurutnya, perolehan tinggi itu disebabkan Achmad Fahmi merupakan petahana. Keikutsertaan Fahmi-Dida membuat masyarakat lebih mempercayakan kembali Kota Sukabumi kepada pasangan ini karena dianggap sudah lebih paham. "Masyarakat yang puas terhadap kinerja pemerintah cenderung lebih banyak daripada yang tidak puas," katanya.
Baca Juga: Kampanye Hitam Nodai Pilkada Kota Sukabumi, Achmad Fahmi Jawab Beragam Isu Negatif
Fahmi dan Dida memang telah lama bekerja bersama untuk Kota Sukabumi. Selama 2018-2023, Dida sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) mendukung Fahmi yang menduduki kursi Wali Kota dan mengeksekusi berbagai prorgam yang berbuah banyak penghargaan.
Pasangan ini berangkat dari lima partai koalisi yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, Partai Perindo, dan Partai Ummat.
Fahmi-Dida memiliki 14 kursi DPRD Kota Sukabumi hasil Pemilu 2024. Sebanyak 14 kursi dari total 35 kursi DPRD itu berasal dari PKS (8 kursi), PKB (2 kursi), dan Partai Gerindra (4 kursi). Sementara Partai Perindo dan Partai Ummat menjadi partai non-parlemen yang bergabung.
Kepercayaan masyarakat pada sosok petahana juga terlihat pada hasil survei di Kabupaten Bandung Barat. Hengky-Ade Sudrajat mencapai 30,45 persen, di mana pesaing terdekatnya hanya mendapat 23,8 persen. Sementara pasangan lain nilainya masih di bawah 20 persen.
Sementara di Pilkada Jawa Barat atau Jabar, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul dari tiga pasangan lainnya. Dedi-Erwan meraih 55 persen. Survei terhadap empat pasangan calon ini dilakukan di 12 kabupaten/kota di Jabar.