SUKABUMIUPDATE.com - Debat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi yang akan digelar hari ini, Sabtu (26/10/2024) di Auditorium Universitas Nusa Putra menjadi sorotan utama dalam rangkaian Pilkada 2024. Momen ini dinantikan banyak pihak karena akan memperlihatkan gagasan para kandidat untuk memajukan Sukabumi.
Debat ini akan mempertemukan pasangan nomor urut 1 Iyos Somantri-Zainul dan nomor 2 Asep Japar (Asjap)-Andreas. Temanya adalah "Strategi Mewujudkan Kesejahteraan dan Pelayanan Masyarakat untuk Pembangunan Kabupaten Sukabumi yang Maju, Mandiri, dan Berkelanjutan".
Ketua Forum Aktivis Sukabumi Untuk Rakyat (Fraksi Rakyat), Rozak Daud, menilai tema debat pertama yang diberikan KPU kurang greget. Pasalnya, kata dia, antara tema dan visi-misi calon yang dimiliki oleh para calon sangat standar.
"Temanya sih datar saja, karena dari visi misi calon juga sangat normatif dan standar, tidak ada narasi yang kuat dalam visi misi calon," kata Rozak kepada sukabumipdate.com, Jumat (25/6/2024).
Oleh karena itu, sambung Rozak, kualitas debat pertama ini ditentukan oleh kemampuan panelis menggali lebih dalam dari visi misi calon sesuai tema yang akan dibahas.
Baca Juga: Mengenal Rekam Jejak 6 Panelis Debat Publik I Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024
Baca Juga: Menjelang Debat Pilbup Sukabumi, Kubu ASIK dan AA Saling Klaim Paling Siap
"Tinggal kemampuan para panelis sejauh mana untuk mendalami visi misi calon dan menguji secara terbuka sehingga publik bisa menakar calon mana yang mampu dan menguasai prolematika masyarakat dan pemikiran apa yang ditawarkan calon sebagai solusinya," jelasnya.
Rozak berharap panelis tidak sebatas textbook dalam menguji visi-misi para calon, tetapi juga harus memahami persoalan, termasuk juga keresahan yang dirasakan masyarakat saat ini untuk dijadikan referensi tambahan dalam menguji paslon.
"Segmen pendalaman visi misi, panelis ulah normatif ku teori, tapi bisa melempar masalah ke paslon untuk memberikan solusi," imbuhnya.
Rozak menegaskan, kedua Paslon merupakan mantan pejabat yang semestinya memiliki keresahan yang kuat untuk memperbaiki kekurangan yang ada selama ini. Terutama menyangkut kesejahteraan masyarakat.
"Yang paling penting adalah mewujudkan kesejahteraan itu dengan cara apa? dan bagaimana? Tentu membutuhkan sebuah nalar yang kuat dari calon pemimpin, terobosan apa yang akan dilakukan," tandasnya.