SUKABUMIUPDATE.com - Bawaslu Kota Sukabumi telah memanggil oknum camat yang diduga melanggar netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Dia adalah Yanwar Ridwan, Camat Cibeureum yang sebelumnya dilaporkan Tim Advokasi Muraz-Andri karena diduga aktif menyukai postingan salah satu paslon di Pilkada Kota Sukabumi.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa pada Bawaslu Firman Alamsyah menyebut pemanggilan Yanwar adalah untuk melakukan klarifikasi. “Betul ada pemanggilan pelapor, terlapor, dan saksi terkait netralitas ASN yang dituangkan di SKB 5 Menteri, salah satunya klausul yakni tidak boleh memposting, menyukai, atau memberikan komentar kepada akun calon," ujar Firman kepada awak media.
Baca Juga: Diduga Aktif Sukai Postingan Salah Satu Paslon, Tim MAJU Laporkan Camat di Sukabumi
Firman menyebut yang bersangkutan telah dipanggil dan dimintai klarifikasi pada Kamis (17/10/2024). Atas laporan tersebut, pihaknya mengaku masih melakukan pendalaman perkara. “Sudah dimintai klarifikasi dari terlapor saksi dan terlapor. Kita juga masih melakukan pendalaman sehingga tidak dapat secara langsung menyimpulkan hari ini karena harus ada beberapa pembahasan dengan pimpinan yang lain,” kata dia.
Dalam memutuskan perkara, kata Firman, pihaknya membutuhkan lima hari kerja setelah semua dokumen pemeriksaan dinyatakan lengkap dan masuk pembahasan. “Selanjutnya akan dilakukan pembahasan dari hasil terlapor, pelapor dan saksi, karena ada saksi yang tidak datang satu orang. Butuh lima hari baru putusan,” ucapnya.
Baca Juga: Pemkot Sukabumi Tunggu Sikap BKN soal Sanksi Bagi Kadisporapar yang Langgar Netralitas
Sementara itu, Camat Cibeureum Yanwar Ridwan mengaku tidak ada unsur kesengajaan untuk menyukai postingan salah satu paslon, melainkan hanya menyukai kata-kata indah atau quote yang tertulis pada postingan tersebut. “Terus terang saya suka yang indah-indah, termasuk kata-kata indah, apalagi perempuan cantik, tapi saya menyadari itu kesalahan makanya langsung unlike. Saya orang kabupaten untuk apa menggiring, nanti ditertawakan,” ujar dia.
“Kadang-kadang refleks, kelemahan saya suka yang indah-indah, kata-kata indah. Makanya saya sekarang berhati-hati, termasuk di-unlike kalau keburu, saya suka langsung unlike, tapi ada yang gak keburu, gak ada niat. Buat apa juga saya mengintervensi, kita mah yang penting partisipasi masyarakat bisa mencapai 90 persen pada Pilkada 2024,” kata Yanwar.