SUKABUMIUPDATE.com - Calon Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memberikan pandangannya terhadap sejumlah hal yang saat ini masif mengisi ruang media sosial masyarakat, terutama soal konten-konten dan narasi negatif yang mengarah kepada dugaan kampanye hitam.
Fahmi menyesalkan dengan beredarnya informasi yang tidak sesuai fakta dan data serta menyesatkan. Padahal menurutnya, Pilkada 2024 adalah momentum untuk adu gagasan dan ide serta sebagai upaya membangun Kota Sukabumi yang lebih baik dalam lima tahun ke depan.
"Jadi bukan menyebarkan ujaran kebencian, cacian, dan fitnahan, terlebih melakukan pembusukan terhadap siapa pun itu," kata Fahmi dalam keterangannya pada Minggu (6/10/2024).
Beberapa informasi yang tidak tepat ini antara lain kenaikan tarif puskesmas sebesar Rp 15 ribu. Fahmi menegaskan kebijakan tersebut tidak dibuat saat dirinya menduduki kursi Wali Kota Sukabumi periode 2018-2023, melainkan ketika dirinya sudah tidak menjabat sebagai Wali Kota Sukabumi. Fahmi mengajak masyarakat untuk berhati-hati dalam menyikapi informasi yang beredar melalui berbagai media, khususnya media online.
"Kemudian soal isu primordialisme yang menyebutkan bahwa Kota Sukabumi hanya layak dipimpin oleh mereka yang asli Sukabumi. Sementara kita tahu, Kota Sukabumi saat ini sangat majemuk, berbagai suku dan agama ada di kota ini. Kita adalah NKRI. Jadi siapa pun yang cinta dan memiliki niat baik untuk membangun Kota Sukabumi, semuanya memiliki hak dan kesempatan yang sama. Ini Sukabumi Kita," ujarnya.
Baca Juga: Waspada Hoaks! BPS Bantah Isu Kemiskinan Kota Sukabumi, Jelaskan Apa Itu PDRB
Selain dua hal di atas, Fahmi juga menyayangkan atas beredarnya tuduhan Kota Sukabumi menjadi daerah termiskin ketiga di Jawa Barat. Fahmi memastikan narasi tersebut tidak berangkat dari data dan fakta. Bantahan serupa juga sebelumnya telah disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS).
"Lalu terkait isu korupsi Pasar Pelita yang juga ramai beredar. Silakan pelajari dan lihat sejarahnya," kata Fahmi.
"Kepada para tim sukses dan relawan, terlebih lagi kepada para kandidat, tugas kita adalah membuat warga nyaman dan tenang, khususnya di masa-masa tahapan Pilkada ini. Mari hadirkan Pilkada yang riang dan gembira, sebarkan informasi yang benar dan positif sesuai data dan fakta. Bagaimana mungkin bisa membangun kota tercinta ini, jika yang keluar dari lisan kita adalah ujaran kebencian dan fitnah. Kita harus menjaga kondusifitas Pilkada 2024 dengan sebaik-baiknya demi kepentingan masyarakat yang lebih luas," tambah dia.