Bawaslu Masih Temukan Data Warga Meninggal Masuk dalam Daftar Pemilih di Kota Sukabumi

Kamis 19 September 2024, 17:19 WIB
(Foto Ilustrasi) Bawaslu Kota Sukabumi beri catatan untuk KPU dalam proses penetapan DPT Pilkada 2024. | Foto: Istimewa

(Foto Ilustrasi) Bawaslu Kota Sukabumi beri catatan untuk KPU dalam proses penetapan DPT Pilkada 2024. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi secara resmi telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Sukabumi dengan jumlah 259.000.691 pemilih untuk Pilkada 2024 melalui rapat Pleno yang dilakukannya pada Rabu (18/9/2024) kemarin.

Menyikapi hal tersebut, Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kota Sukabumi menyebut jika pihaknya memiliki beberapa catatan penting terkait proses penyusunan dan penetapan DPT yang telah dilakukan oleh KPU Kota Sukabumi tersebut.

Adapun beberapa catatan penting yang di maksud adalah adanya data yang belum disinkronisasi dimulai dari data warga yang sudah meninggal, data pindah masuk hingga pindah keluar.

Kepala Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Kota Sukabumi, M Aminudin mengatakan ada beberapa saran perbaikan atau rekomendasi Bawaslu yang tidak dapat dieksekusi oleh KPU hingga penetapan DPT.

“Implikasi dari saran perbaikan atau rekomendasi yang kami keluarkan yang kemudian tidak dieksekusi oleh KPU ini adalah pidana formil karena dianggap KPU sudah menghilangkan hak pilih dan menghalang-halangi orang untuk memberikan hak pilih di dalam DPT,” ujar Amin kepada sukabumiupdate.com pada Kamis (19/9/2024).

Baca Juga: Bawaslu Ingatkan Hukuman Pidana Jika Calon Kepala Daerah Libatkan ASN dan Kades

Lebih lanjut, Amin menjelaskan jika saran perbaikan atau rekomendasi itu merupakan data dari hasil konfirmasinya kepada Dinas Kependudukan dan atatan Sipil (Disdukcapil) Kota Sukabumi dan mendapati data warga yang sudah meninggal dan belum disinkronisasi sejak Januari hingga Juli 2024.

“Nah data ini yang kemudian tidak bisa dieksekusi oleh KPU padahal di dalam data itu disebutkan ada data pemilih yang meninggal sejak bulan Januari sampai bulan Juni, itu juga belum dilakukan sinkronisasi secara utuh,” jelas dia.

Selain itu, pihaknya juga menyoroti terkait adanya data pindah masuk yang tidak diberikan status memenuhi syarat (MS) dan data pindah keluar yang seharusnya dicoret namun masih ditetapkan menjadi DPT.

“Kalau data pindah keluar tentu adalah data yang ada di dalam data pemilih sementara kemarin itu harus dikeluarkan dan diberikan status TMS, tapi ternyata sampai ditetapkan dalam DPT, data kami tidak bisa dieksekusi nah itu jadi catatan serius bagi Bawaslu dan baru di pemilihan kali ini saya kira DPT dengan catatan yang sangat serius,” kata dia.

Ditanya terkait kepastian data yang dimikinya itu, Amin mengaku tidak dapat menyebutkan secara rinci, namun diperkirakan hampir ada 1000 data pada setiap Kecamatan yang ada di Kota Sukabumi.

“Sejah ini memang di setiap kecamatan itu ada, karena kami menerima data dari Disdukcapil dari bulan Januari sampai bulan Juni ini lebih dari 1000 pemilih di setiap kecamatan, baik itu yang pindah masuk ataupun yang pindah keluar,” ungkap dia.

Adapun langkah yang akan dilakukannya, Bawaslu Kota Sukabumi mengaku akan melakukan kajian serta rapat pleno untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

“Hari ini (19/9) kita akan mengeluarkan saran perbaikan, dan tiga hari kedepan KPU harus mengeksekusi. Kalau masih tidak dieksekusi artinya hari keempatnya kita melakukan eksekusi tentang temuan dugaan pelanggaran,” ucapnya.

“Jika tidak dilaksanakan itu ancamannya pidana formil kepada semua anggota KPU yang telah menetapkan pemilih tetap apabila tidak dilakukan eksekusi atau rekomendasi atau saran perbaikan,” tambah dia.

Dengan adanya saran perbaikan atau rekomendasi tersebut, Pihaknya mengatakan ada kemungkinan jika rapat pleno penetapan DPT akan diulang.

“Nah impeknya kedepan pasti ada perubahan daftar pemilih baik itu secara kuantitas atau kualitas karena jumlah dan indikator data yang ada di dalamnya juga bisa berubah tentu. Kemungkinan harus ada pleno ulang karena mau tidak mau saran perbaikan harus dieksekusi, harus ada penetapan ulang DPT,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Science24 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 November 2024, Pagi Berawan dan Siang Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 24 November 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 24 November 2024.(Sumber : Pixabay.com/@Horacio30).
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa