SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini, mantan Wakil Bupati Sukabumi, Ucok Haris Maulana Yusup mengungkapkan keluh kesahnya terhadap sejumlah persoalan yang ada di Kabupaten Sukabumi yang menurutnya banyak yang belum terselesaikan. Ia juga mempertanyakan beberapa program pembangunan yang kini tidak jelas ujung rimbanya.
Seperti dilihat sukabumiupdate.com, dalam unggahan di media sosial pribadinya, pada Selasa (17/9/2024). Ucok Haris Maulana Yusup atau biasa disapa Abah Ucok itu menuliskan sejumlah persoalan terkait pembangunan di Kabupaten Sukabumi, dari mulai penataan ibukota Palabuhanratu, pemekaran, kasus-kasus pertanahan, hingga soal pendidikan dan infrastruktur.
Saat dikonfirmasi, Abah Ucok menyampaikan bahwa unggahannya tersebut ditujukan kepada para calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi yang hari ini tengah bertanding di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Abah Ucok mengaku, dua pasangan calon yang berlaga di Pilkada, khususnya Calon Bupati Asep Japar dan Iyos Somantri merupakan dua sosok yang sudah dikenalnya sejak ia menjabat Wakil Bupati Sukabumi pada 2000-2005 lalu. Oleh karenanya, ia berharap dari dua pasangan calon yang ada bisa menyelesaikan sejumlah persoalan yang tertunda, jika kelak terpilih.
Menurut Abah Ucok, persoalan yang krusial adalah soal penataan Ibukota Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu yang dinilainya acak-acakan.
"Kantor pemerintahan di Ibukota Palabuhanratu sejak pemindahannya sudah disiapkan tanah seluas 400 Hektar, tapi kemudian jika kita lihat sekarang banyak bangunan-bangunan milik swasta dan pribadi (perumahan, lembaga pendidikan) berdiri di tanah tersebut. Ini perlu kita pertanyakan bagaimana bangunan-bangunan tersebut bisa diizinkan dibangun disana," jelas Abah Ucok melalui sambungan telepon, Rabu (18/9/2024).
Baca Juga: Dorong Putera Daerah Maju Pilkada Sukabumi 2024, Haji Ucok: Banyak yang Mampu
Baca Juga: Mengenal PP 66/1998, Saksi Sejarah Kota Palabuhanratu Jadi Ibukota Kabupaten Sukabumi
Baca Juga: Maju Pilkada Sukabumi 2024, Eks Wabup Ucok Haris Daftar ke PPP
Sebagai inisiator dan pelaku dalam pemindahan Ibukota Palabuhanratu, Abah Ucok pun memastikan semua disampaikannya berdasar dokumen dan sumber yang bisa dikonfirmasi. "Soal asal muasal dan peruntukan tanah 400 hektar itu saya tahu dan makanya ini penting disampaikan," tambahnya.
Selain itu, kata Abah Ucok, soal pemindahan kantor dinas ke Palabuhanratu yang sampai saat ini belum bisa direalisasikan secara tuntas. "Pekerjaan rumah calon bupati terpilih nanti, bagaimana semua kantor dinas berada di Ibukota Palabuhanratu," sambungnya.
Kemudian, kata Abah Ucok, Kabupaten Sukabumi jangan bermimpi bisa mewujudkan pemekaran, kalau penataan kabupaten induk di Ibukota Palabuhanratu belum selesai. "Daerah Otonomi Baru (DOB) harus di support oleh kabupaten induk, dari mulai pengadaan tanah untuk kantor DOB, persiapan infrastruktur lainnya hingga penganggaran. Sementara persoalan pada induknya masih banyak, jadi jangan bermimpi kalau ada yang mau memekarkan kabupaten," tukasnya.
Pertanyaan lainnya, sambung Abah Ucok, adalah bagaimana penyelesaian kasus-kasus menyangkut pertanahan di Kabupaten Sukabumi yang tidak jelas ujung rimbangnya, seperti di Tegalbulued serta Tenjojaya Cibadak. "Bagaimana tanah Tegalbuleud, Bagaimana tanah Tenjojaya Cibadak," tulisnya.
Selain itu, Abah Ucok juga menyinggung sejumlah pembangunan di Kabupaten Sukabumi yang menggantung, soal status sekolah hingga rumah sakit daerah yang beralih menjadi milik provinsi. "Bagaimana dermaga Palabuhanratu yang belum selesai? (Bagaimana) RSUD di Jampangkulon yang kita bangun dengan APBD Kabupaten Sukabumi beralih menjadi Rumah Sakit Provinsi Jabar? (Bagaimana) Sekolah percontohan Nasional di Cikembang hilang?," ungkapnya.
Diakhir kata, Abah Ucok mengungkapkan, meski masih banyak bagaimana-bagaimana yang lainnya yang perlu diselesaikan. Ia tetap berharap dalam Pilkada kali ini warga Kabupaten Sukabumi bisa lebih jeli dalam menentukan pilihan. "Siapa yang akan mampu menyelesaikan PR ini," ucapnya.
"Hudang urang Sukabumi pakai mata hatimu dalam menentukan pilihan, jangan menyesal dikemudian hari. Semoga Sukabumiku makin lebih baik siapapun pemenangnya, Sukabumi ngahiji pasti kahiji," tuturnya.