Loyalis Marwan VS Loyalis Iman Saling Tuduh Cawe-cawe Politik Pilkada Sukabumi

Minggu 08 September 2024, 12:29 WIB
Jalil Abdillah dan Aris Rindiansyah | Foto : Kolase Sukabumi Update

Jalil Abdillah dan Aris Rindiansyah | Foto : Kolase Sukabumi Update

SUKABUMIUPDATE.com - Pilkada Kabupaten Sukabumi mulai memanas, dua kubu dengan dukungan kursi parlemen yang imbang sudah mulai saling intrik untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Sukabumi. Terkini soal cawe-cawe politik di yang dituduhkan oleh pendukung Asep Japar-Andreas, dan pendukung Iyos Somantri-Zainul

Loyalis Marwan Hamami sekaligus kader muda Partai Golkar Sukabumi, Aris Rindiansyah angkat bicara soal isu Cawe-cawe politik yang tuduhkan kubu Iyos-Zainul kepada kubu AA (Asjap-Andreas) dan Bupati Sukabumi.

Aris membenarkan pasangan calon (Paslon-red) Asep Japar adalah mantan birokrat yang di dukung oleh Ketua DPD Golkar Kabupaten Sukabumi Marwan Hamami yang kebetulan masih menjabat Bupati Sukabumi. Namun Aris mengingatkan kubu sebelah, bahwa Iyos Somantri adalah mantan bos PNS (Sekda) yang juga menjabat Wakil Bupati Sukabumi saat ini, ditambah lagi Iyos Somantri berpasangan dengan Zainul yang juga mantan birokrat.

Aris menyebut dengan latar belakang kedua calon di birokrasi, maka masing-masing punya kesempatan untuk mengintervensi organisasi pemerintah (birokrasi) dan tentu melakukan cawe-cawe politik.

Apalagi, kata Aris, dibelakang paslon (Iyos-Zainul) lebih banyak para purnawirawaran kepala dinas sehingga peluang cawe-cawe politik di Birokrasi sangat tinggi.

"Sebenarnya potensi cawe-cawe politik itu paling besar berada di kubu INUL (Iyos-Zainul), mengingat latar berlakang calon yang notabene Mantan Bos PNS (Sekda) dan mantan PLT Sekda dan PLT Bupati serta di timnya banyak di isi oleh para purnawirawan kepala dinas," ujar mantan aktivis HMI Jabar ini kepada sukabumiupdate.com, Minggu (8/9/2024).

Baca Juga: Daftar Ke KPU Sukabumi Diusung Koalisi Gemuk, Iyos-Zainul Hadirkan Gagasan Dan Fairplay

Baca Juga: Asep Japar - Andreas Akan Diantar 3.000 Massa Daftar Ke KPU Sukabumi

Aris menjelaskan, tuduhan cawe-cawe politik kepada salah satu paslon malah bisa meningkatkan suhu politik. Ia berharap kondusifitas Pilkada perlu dijaga apalagi dengan hanya diikuti oleh dua calon ini.

"Melemparkan isu cawe-cawe politik, tentu ini memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi," tambah Aris.

Aris menegaskan, Bupati Sukabumi Marwan Hamami sangat profesional, tentuk bisa membedakan mana posisi sebagai Bupati dan dimana sebagai Ketua Partai.

"Saya yakini bawa Bupati kita profesional, bisa membedakan mana posisi sebagai bupati dan posisi sebagai ketua partai, sehingga isu cawe-cawe politik tidak benar adanya," pungkasnya.

Sementara itu, Jalil Abdillah membantah tuduhan potensi cawe-cawe politik lebih besar dikubu Iyos Somantri-Zainul. Menurut Jalil, Aris tidak bisa membedakan posisi.

"Iyos itu sebagai calon, sementara Marwan sebagai Bupati, jadi perbedaan ini yang harus dipahami," kata Jalil.

"Kalau Bupati mengintervensi dan mengarahkan birokrat, kepala desa hingga menggiring pengusaha untuk mendukung salah satu calon, itulah yang kita sebut cawe-cawe. Dan kita sudah menerima banyak keluhan soal itu," terang Jalil.

Jalil mengungkapkan, ia sebagai anggota DPRD yang berada dibelakang Iyos-Zainul akan terus memantau langkah Bupati Marwan Hamami dalam Pilkada ini. "Kita akan pantau dan kumpulkan data-data, jika terbukti akan menjadi delik pengaduan Pilkada," tambahnya.

Mantan Ketua DPD KNPI Kabupaten Sukabumi itu pun mengaku siap berdebat dengan kubu Asep Japar-Andreas soal cawe-cawe politik.

"Kita siap berdebat, intinya, pilkada jangan dibuat ternoda gara-gara Bupati tidak mau kalah," tandas pendiri Balad Iman Adinugraha ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa