SUKABUMIUPDATE.com - Pilkada Kabupaten Sukabumi mulai memanas, dua kubu dengan dukungan kursi parlemen yang imbang sudah mulai saling intrik untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Sukabumi. Terkini soal cawe-cawe politik di yang dituduhkan oleh pendukung Asep Japar-Andreas, dan pendukung Iyos Somantri-Zainul.
Loyalis Marwan Hamami sekaligus kader muda Partai Golkar Sukabumi, Aris Rindiansyah angkat bicara soal isu Cawe-cawe politik yang tuduhkan kubu Iyos-Zainul kepada kubu AA (Asjap-Andreas) dan Bupati Sukabumi.
Aris membenarkan pasangan calon (Paslon-red) Asep Japar adalah mantan birokrat yang di dukung oleh Ketua DPD Golkar Kabupaten Sukabumi Marwan Hamami yang kebetulan masih menjabat Bupati Sukabumi. Namun Aris mengingatkan kubu sebelah, bahwa Iyos Somantri adalah mantan bos PNS (Sekda) yang juga menjabat Wakil Bupati Sukabumi saat ini, ditambah lagi Iyos Somantri berpasangan dengan Zainul yang juga mantan birokrat.
Aris menyebut dengan latar belakang kedua calon di birokrasi, maka masing-masing punya kesempatan untuk mengintervensi organisasi pemerintah (birokrasi) dan tentu melakukan cawe-cawe politik.
Apalagi, kata Aris, dibelakang paslon (Iyos-Zainul) lebih banyak para purnawirawaran kepala dinas sehingga peluang cawe-cawe politik di Birokrasi sangat tinggi.
"Sebenarnya potensi cawe-cawe politik itu paling besar berada di kubu INUL (Iyos-Zainul), mengingat latar berlakang calon yang notabene Mantan Bos PNS (Sekda) dan mantan PLT Sekda dan PLT Bupati serta di timnya banyak di isi oleh para purnawirawan kepala dinas," ujar mantan aktivis HMI Jabar ini kepada sukabumiupdate.com, Minggu (8/9/2024).
Baca Juga: Daftar Ke KPU Sukabumi Diusung Koalisi Gemuk, Iyos-Zainul Hadirkan Gagasan Dan Fairplay
Baca Juga: Asep Japar - Andreas Akan Diantar 3.000 Massa Daftar Ke KPU Sukabumi
Aris menjelaskan, tuduhan cawe-cawe politik kepada salah satu paslon malah bisa meningkatkan suhu politik. Ia berharap kondusifitas Pilkada perlu dijaga apalagi dengan hanya diikuti oleh dua calon ini.
"Melemparkan isu cawe-cawe politik, tentu ini memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi," tambah Aris.
Aris menegaskan, Bupati Sukabumi Marwan Hamami sangat profesional, tentuk bisa membedakan mana posisi sebagai Bupati dan dimana sebagai Ketua Partai.
"Saya yakini bawa Bupati kita profesional, bisa membedakan mana posisi sebagai bupati dan posisi sebagai ketua partai, sehingga isu cawe-cawe politik tidak benar adanya," pungkasnya.
Sementara itu, Jalil Abdillah membantah tuduhan potensi cawe-cawe politik lebih besar dikubu Iyos Somantri-Zainul. Menurut Jalil, Aris tidak bisa membedakan posisi.
"Iyos itu sebagai calon, sementara Marwan sebagai Bupati, jadi perbedaan ini yang harus dipahami," kata Jalil.
"Kalau Bupati mengintervensi dan mengarahkan birokrat, kepala desa hingga menggiring pengusaha untuk mendukung salah satu calon, itulah yang kita sebut cawe-cawe. Dan kita sudah menerima banyak keluhan soal itu," terang Jalil.
Jalil mengungkapkan, ia sebagai anggota DPRD yang berada dibelakang Iyos-Zainul akan terus memantau langkah Bupati Marwan Hamami dalam Pilkada ini. "Kita akan pantau dan kumpulkan data-data, jika terbukti akan menjadi delik pengaduan Pilkada," tambahnya.
Mantan Ketua DPD KNPI Kabupaten Sukabumi itu pun mengaku siap berdebat dengan kubu Asep Japar-Andreas soal cawe-cawe politik.
"Kita siap berdebat, intinya, pilkada jangan dibuat ternoda gara-gara Bupati tidak mau kalah," tandas pendiri Balad Iman Adinugraha ini.