SUKABUMIUPDATE.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota dan Kabupaten Sukabumi telah resmi menutup pendaftaran calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 pada Kamis malam, 29 Agustus 2024. Selama periode pendaftaran yang berlangsung dari 27 hingga 29 Agustus, KPU Kota Sukabumi hanya menerima tiga pasangan calon, sementara KPU Kabupaten Sukabumi mencatat dua pasangan calon.
Di Kota Sukabumi, pasangan Achmad Fahmi-Dida Sembada dan Mohamad Muraz-Andri Hamami mendaftar pada hari pertama, sedangkan Ayep Zaki-Bobby Maulana bergabung di hari terakhir. Sementara itu, KPU Kabupaten Sukabumi mencatat pendaftaran pasangan Asep Japar-Andreas dan Iyos Somantri-Zainul.
Meski bursa Pilkada Sukabumi sempat dipenuhi banyak nama potensial, banyak tokoh ternama yang akhirnya tersingkir dari bursa calon. Berikut adalah daftar nama-nama yang gugur dalam perjalanan menuju Pilkada:
1. Habib Mulki – Seorang pensiunan polisi, Habib Mulki, harus berlapang dada karena tersingkir di bursa Pilkada Kabupaten Sukabumi di detik-detik terakhir. Habib Mulki bahkan sudah mengantongi rekomendasi dari PDI Perjuangan menjadi bakal calon bupati berpasangan dengan Miftahul Janah. Namun, entah apa yang terjadi, PDI Perjuangan mendepaknya dan berganti dukungan ke pasangan lain.
2. Deden Deni Wahyudin – Deden Deni Wahyudin adalah tokoh muda berlatar belakang kepala desa. Ia yang menjabat Ketua Apdesi Kabupaten Sukabumi juga masuk dalam daftar bakal calon yang gugur di perjalanan. Deden yang diusung PPP dan santer akan berpasangan dengan Asep Japar, kemudian namanya tergeser tanpa alasan yang terpublikasi.
3. Miftahul Janah – Politisi PKB Miftahul Janah, mencuat namanya akan maju di Pilkada Kota Sukabumi dan mengincar posisi sebagai bakal calon wakil walikota. Diperjalanan Miftahul Janah beralih ke bursa bakal calon wakil bupati mendampingi Habib Mulki. Senasib dengan Habib Mulki, Miftahul Janah tergeser.
Baca Juga: Dilantik 2 September, Daftar Nama 8 Anggota DPRD Jabar Terpilih 2024-2029 Dapil Sukabumi
4. Rastya Mutiarani Zahra – Rastya, tokoh perempuan muda asal Palabuhanratu sempat menerima surat tugas dari DPP PAN untuk menjadi bakal calon wakil bupati Sukabumi. Rastya yang berlatar belakang pendidik itu tidak berhasil mendapat pasangan, dan akhirnya turut masuk dalam daftar tokoh yang tersingkir, PAN kemudian beralih dukungan.
5. Jimmy Hendrix – Pengusaha yang menjabat Bendahara DPW PAN Jabar itu disebut berkeinginan menjadi wakil pendamping Asep Japar. Diperjalanan nama Jimmy Hendrix meredup dan tenggelam.
6. Imam Noeril – Anak muda ini adalah aktivis sayap partai Golkar, sempat mendeklarasikan diri untuk menjadi bakal calon wakil bupati. Imam Noeril harus ikhlas karena DPD Golkar melarangnya menggunakan nama Golkar jika hendak maju Pilkada.
7. Yudha Sukmagara – Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi sempat menjadi bakal calon pendamping Asep Japar di koalisi yang dibangunnya bersama Golkar. Yudha meredup dan mengalihkan dukungan partainya ke pasangan calon lainnya.
8. Ucok Haris Maulana Yusuf – Mantan wakil Bupati Sukabumi 2000-2005, Ucok Haris Maulana Yusuf sempat melamar ke PPP dan PDIP sebagai bakal calon Bupati. Namun diperjalanan namanya turut tergeser, karena PPP dan PDIP mengusung figur lain.
9. Fikri Abdul Aziz – Politisi Partai Nasdem Fikri Abdul Aziz harus berpindah partai ke PAN dan PPP untuk maju menjadi bakal calon wakil bupati mendampingi Asep Japar. Diperjalanan Fikri yang sudah memasang berbagai alat peraga berpasangan dengan Asep Japar harus rela namanya tak masuk nominasi.
10. Hasim Adnan – Ketua DPC PKB Kabupaten Sukabumi Hasim Adnan sempat mendapat rekomendasi dari dua partai yaitu PKB dan PAN untuk maju menjadi calon bupati berpasangan dengan Charly ST12. Belakangan Hasim Adnan diduga hanya manuver karena tidak berani mundur dari jabatannya sebagai anggota DPRD Jabar.
11. Charly Van Houten – Nama penyannyi ternama Charly ST12 sempat mendapat rekomendasi dari PAN untuk maju menjadi wakil bupati Sukabumi mendampingi Hasim Adnan. Charly diduga tidak serius maju dan namanya tergeser karena PAN mendukung figur lainnya.
12. Bambang Topan Firmansyah – Bambang Topan pernah tercatat mendaftar ke Partai Demokrat untuk menjadi wakil bupati Sukabumi. Setelah mendaftar, namanya nyaris tidak terdengar lagi.
13. Nurjaman Hadi – Ketua DPD KNPI Kota Sukabumi, Nurjaman Hadi atau biasa dipanggil Haji Aun sempat mendaftar ke Partai Gerindra sebagai bakal calon wakil wali kota SUkabumi. Namun sepertinya Gerindra tak meliriknya, sehingga nama Haji Aun tidak mendapat rekomendasi maju Pilkada.
14. Iwan Juanda – Iwan Juanda namanya sempat disebut akan menjadi bakal calon pendamping Achmad Fahmi di Pilkada Kota Sukabumi. Nama Iwan Juanda kemudian menghilang karena Achmad Fahmi memilih Dida Sembada sebagai pasangannya.
15.Budi Zaboer Irawan – Namanya diketahui pernah mendaftar ke PPP untuk maju sebagai bakal calon bupati/wakil bupati sukabumi. Diperjalanan pengusaha jasa konstruksi yang biasa dipanggil Budi Zabur itu meredup.
16. Andri Hidayana – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari PPP ini sempat didukung warga pajampangan untuk mendampingi Asep Japar. Tapi Andri tak serius maju hingga namanya hanya muncul sebentar dan meredup.
17. Unang Sudarma – Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi Unang Sudarma namanya sempat direkomendasi oleh Golkar untuk menjadi bakal calon kepala daerah. Namun diduga popularitasnya tidak mendukung, Golkar akhirnya menjatuhkan dukungan ke Asep Japar.
18. Budi Azhar Mutawali – Sama halnya dengan Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi Unang Sudarma, Budi Azhar Mutawali yang menjabat sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi namanya sempat direkomendasi oleh Golkar untuk menjadi bakal calon kepala daerah. Namun diduga popularitasnya tidak mendukung, Golkar akhirnya menjatuhkan dukungan ke Asep Japar.
Baca Juga: Daftar Lengkap Bakal Paslon di Pilkada 2024 se-Jabar, Ada yang Potensi Lawan Kotak Kosong
19. Anwar Sadad – Politisi PKB, Anwar Sadad sempat mengaku direstui oleh partai tempatnya bernaung untuk maju Pilkada. Tapi kemudian namanya tidak muncul lagi dalam pemberitaan politik Pilkada Kabupaten Sukabumi
20. M. Sodikin - Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, M. Sodikin menjadi salah satu bakal calon yang direkomendasi oleh PKS. Namun PKS akhirnya lebih memilih Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri untuk maju menjadi calon bupati.
21. Usman Jaelani – Mantan Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi yang mendaftar ke PAN namun tidak melanjutkan pencalonannya.
22. Anjak Priatama Sukma - Politisi PKS ini sempat muncul dibeberapa simulasi survei sebagai kandidat potensial. Namun partai tempatnya bernaung tak memberikan jalan untuk berkontestasi, dan akhirnya nama Anjak tak pernah beranjak menjadi bakal calon yang resmi.
Berbagai alasan, mulai dari kurangnya popularitas dan elektabilitas, dukungan partai yang berpindah, hingga strategi politik, menjadi penyebab tersingkirnya banyak tokoh dari bursa Pilkada Sukabumi.
Pilkada 2024 di Kota dan Kabupaten Sukabumi semakin menarik dengan calon-calon yang tersisa, siap bersaing memperebutkan posisi kepala daerah.