SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri, bersama mantan Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Sukabumi, Zainul, mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati ke KPU Kabupaten Sukabumi hari ini, Kamis (29/8/2024). Mereka tiba dengan menggunakan Nayor, disambut dengan suasana hangat dari para pendukung yang setia mengiringi langkah mereka.
Iyos Somantri dan Zainul mendaftar ke KPU pada hari terakhir dengan dukungan 4 partai di DPRD, yakni PKS, Gerindra, Demokrat, dan PDIP, serta 9 partai non parlemen yakni Partai Nasdem, PBB, PKN, PSI, Partai Umat, Partai Garuda, Partai Perindo, Partai Buruh, dan Partai Hanura). Total dukungan terhadap pasangan Iyos-Zainul sebanyak 13 partai politik.
Pasangan yang mengusung tagline "Harapan Baru untuk Kabupaten Sukabumi" menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kelancaran proses pendaftaran. Ia juga mengajak semua pihak untuk mengedepankan ide dan gagasan demi pembangunan Kabupaten Sukabumi yang lebih baik.
"Kami menghadirkan harapan baru untuk masyarakat Kabupaten Sukabumi. Insya Allah kita akan wujudkan ketika Allah meridhoi kami untuk menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Sukabumi," tuturnya.
"Kita bikin Sukabumi yang ASIK (Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif), Sukabumi yang enak dipandang, enak disandang, sehingga warga masyarakatnya merasa tenang dan bahagia," tambahnya.
Baca Juga: Ketua DPC Kabupaten Sukabumi Berganti Jelang Pilkada, PDIP Resmi Usung Iyos-Zainul
Lebih lanjut, Iyos menekankan pentingnya menjaga kontestasi yang sehat, penuh rasa saling menghormati, dan jauh dari praktik saling menjelekkan.
Dalam kesempatan tersebut, Iyos juga menyinggung soal target suara yang ingin dicapai oleh timnya, yaitu lebih dari 60 persen. Mengenai hanya ada dua pasangan yang mendaftar di KPU, Iyos menegaskan bahwa jumlah pasangan calon bukanlah hal yang penting, melainkan bagaimana mereka bisa melaksanakan kontestasi ini dengan fairplay dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menanggapi kritik yang mungkin muncul, Iyos menjelaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap masukan dari masyarakat. "Kritik adalah pil atau obat bagi kami untuk perbaikan kedepan," katanya.
Iyos juga menjelaskan alasan di balik penggunaan Nayor sebagai transportasi saat pendaftaran. Hal ini merupakan simbol keinginannya untuk mempertahankan alat transportasi budaya yang sudah mulai memudar di Kabupaten Sukabumi.
"Disamping Nayor, kami juga naik Odong-odong, itu adalah mobil rakyat untuk masyarakat yang selama ini digunakan. Kami ingin mencoba sebagai pelayan rakyat, ingin bersama-sama dengan rakyat, bersama-sama menikmati alat transportasi yang selama ini dilakukan di Kabupaten Sukabumi, khususnya di Cibadak," pungkasnya.