34 Daerah Berpotensi Diikuti Satu Paslon di Pilkada 2024, Angkanya Naik Sejak 2020

Kamis 22 Agustus 2024, 15:38 WIB
(Foto Ilustrasi) Membaca potensi kotak kosong di Pilkada 2024. | Foto: Istimewa

(Foto Ilustrasi) Membaca potensi kotak kosong di Pilkada 2024. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 12 partai politik menandatangani piagam dukungan untuk mengusung Ridwan Kamil dan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suswono sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Jakarta 2024. Hal ini menutup peluang mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju di Pilkada 2024.

Mengutip tempo.co, Ridwan Kamil-Suswono bahkan kemungkinan dapat maju sebagai calon tunggal melawan kotak kosong setelah calon independen Dharma Pongrekun dan Kun Wardana tersandung kasus pencatutan Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara sepihak untuk digunakan sebagai pemenuhan syarat dukungan bakal calon pasangan independen.

Dalam laporan Majalah Tempo, modus memborong partai dengan tujuan melahirkan calon tunggal untuk melawan kotak kosong terus meningkat dari pilkada ke pilkada. Pada 2020, sebanyak 25 pasangan berkontestasi melawan kotak kosong dan menyapu kemenangan. Pada pilkada tahun ini jumlahnya naik. Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mencatat jika kesepakatan politik yang sudah diumumkan tidak berubah, ada 34 pilkada yang hanya diikuti satu pasangan calon.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR: Putusan MK Berlaku Jika RUU Pilkada Tak Disahkan Sampai Pendaftaran

Kepala Pusat Studi Politik dan Demokrasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Ari Ganjar Herdiansyah menyebut semakin meningkatnya calon tunggal pada pilkada kali ini dipengaruhi faktor beban pengeluaran Pemilu 2024 yang membuat modal logistik dari banyak elite dan partai politik menipis.

“Meski fenomena calon tunggal disebabkan oleh berbagai faktor, tapi belakangan ini yang paling kentara adalah beban pengeluaran Pemilu 2024. Banyak elite dan partai yang sudah kehabisan logistik. Karena itu mereka memilihi bertindak rasional saja dengan mendukung paslon terkuat baik dari aspek politik maupun logistik,” kata Ari pada 19 Agustus 2024.

Menurut Ari, hal ini dapat memberikan sejumlah dampak buruk. Pilkada, disebutnya bisa menjadi ajang setting-an elite-elite pusat dan barter politik yang mengabaikan aspirasi masyarakat di daerah. “Artinya demokrasi tidak lagi partisipatif dan aspiratif, melainkan elitis. Demokrasi langsung telah dibajak para elite meski tanpa merusak aspek prosedural,” ujar Ari.

Membendung dinamika ini, jelas Ari, merupakan tantangan besar karena yang paham isu tersebut dominan di kelas menengah terdidik. Dia menyebut mayoritas masyarakat cenderung menganggap iklim politik Tanah Air saat ini baik-baik saja, termasuk soal nepotisme.

Ari menilai harapan ada di para aktivis, kalangan intelektual, profesional, dan kalangan pekerja untuk mengartikulasikan tuntutan mereka sebagai tuntutan yang populis. Menurutnya, masyarakat harus terus dibuat melek politik agar menyadari bahwa rusaknya kehidupan demokrasi telah berdampak buruk bagi berbagai kepentingan publik.

“Program yang asal-asalan, korupsi, pajak serta pungutan semakin memberatkan, kualitas pendidikan, mahalnya kuliah, kualitas trasportasi publik, hingga lingkungan yang hancur semua itu tidak terlepas dari pragmatisme politik yang terlalu berporos pada kepentingan elite,” katanya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi12 September 2024, 23:06 WIB

Jaga Ekosistem Laut Sukabumi, Anggota DPRD Dukung Larangan Jaring Apollo

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Dadang Hermawan mendukung pelarangan jaring Apollo di laut Ujunggenteng.
Nelayan Ujunggenteng Sukabumi saat menunjukan jaring Apollo di acara Diseminasi Teknologi Penangkapan Ikan di Pantai Cibuaya, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kamis (12/9/2024). (Sumber : SU/Ragil Gilang)
Sukabumi12 September 2024, 22:53 WIB

Wanita Penumpang Motor Tewas Usai Terlibat Kecelakaan di Depan SCG Sukabumi

Seorang perempuan dikabarkan tewas ditempat usai terlibat kecelakaan di Jalan Pelabuhan II, tepatnya di depan gerbang Pabrik SCG, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (12/9/2024) sekira pukul 18:30 WIB.
TKP Kecelakaan di di Jalan Pelabuhan II depan SCG Sukabumi | Foto  : Capture video amatir di lokasi kejadian
Bola12 September 2024, 22:08 WIB

Turnamen Sepak Bola HJKS ke-154 di Waluran Sukabumi Ditutup Bupati, Ini Daftar Juaranya

Bupati Sukabumi Marwan Hamami resmi menutup turnamen sepak bola dalam rangka HJKS ke-154 di Waluran.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menendang bola kick off sebagai simbolis penutupan turnamen Bupati Cup II di Waluran. (Sumber : SU/Ragil Gilang)
Sukabumi12 September 2024, 21:38 WIB

Siswa STM Di Surade Sukabumi Dibacok Pakai Celurit, Pelaku Sekawanan Anak Sekolah

Siswa sebuah STM di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, harus mendapatkan perawatan tim medis RSUD Jampangkulon, karena mengalami luka bacokan.
Siswa STM dibacok sekawanan anak sekolah di Surade Sukabumi, Kamis (12/9/2024) | Foto : Ragil Gilang
DPRD Kab. Sukabumi12 September 2024, 21:06 WIB

Sisihkan Gaji Pertama, Anggota DPRD Sukabumi F-PKB Akan Bangun Rumah Reyot Mak Enar

Seluruh Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PKB berencana akan membangun rumah reyot milik mak Enar di Desa Cihaur Kecamatan Simpenan
Hamzah Gurnita, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi PKB saat meninjau rumah Mak Enar di Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan | Foto : Ilyas Supendi
Food & Travel12 September 2024, 21:00 WIB

Long Weekend Mau Liburan ke Jawa Barat? Jangan Lupa Beli 7 Oleh-oleh Khas Tanah Sunda

Dengan banyaknya pilihan oleh-oleh khas Jawa Barat, wisata ke daerah ini akan lebih berkesan.
Ilustrasi - Dengan berbagai pilihan oleh-oleh khas Jawa Barat ini, setiap perjalanan ke sana akan terasa lebih lengkap. (Sumber : Instagram/@mochitsuki_smi/@wajit.cililin).
Internasional12 September 2024, 20:47 WIB

Diduga Jadi Korban TPPO, Warga Parungseah Sukabumi Meninggal di Kamboja

Warga Parungseah Sukabumi dikabarkan meninggal dunia di Kamboja. Almarhum di sana diduga jadi korban TPPO.
Ilustrasi. Warga Parungseah Sukabumi diduga korban TPPO dikabarkan meninggal dunia di Kamboja. (Sumber : Freepik/h9image)
Sukabumi12 September 2024, 20:01 WIB

Rencana Dispar Sukabumi, Alun-alun Gadobangkong Jadi Pusat Kreativitas dan Wisata Bahari

Seiring dengan resminya penyerahan fasilitas publik Alun-alun Gadobangkong dari Pemprov Jabar ke Pemkab Sukabumi. Dinas Pariwisata berencana menambah fasilitas di Alun-alun Gadobangkong untuk kreativitas dan wisata bahari.
Foto udara Alun-alun Gadobangkong Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi | Foto : Diskominfosan
Sukabumi12 September 2024, 20:00 WIB

Dinsos Salurkan Bantuan untuk Korban Rumah Roboh di Parakansalak Sukabumi

Dinsos Kabupaten Sukabumi bersama sejumlah pihak salurkan bantuan untuk korban rumah roboh di Parakansalak.
Tagana bersama Kepala Desa, Satpol PP, dan P2BK Parakansalak memberikan bantuan. (Sumber : Istimewa)
Life12 September 2024, 20:00 WIB

7 Cara Menghentikan Anak yang Sedang Asik Main Game, Beri Reward dan Punishment

Dengan cara-cara ini, anak bisa lebih memahami pentingnya mengatur waktu bermain game tanpa merasa terlalu dibatasi, sehingga mereka bisa mengembangkan kebiasaan yang lebih baik dalam menggunakan teknologi.
Ilustrasi. Cara Menghentikan Anak yang Sedang Asik Main Game, Beri Reward dan Punishment (Sumber : Freepik/freepik)