SUKABUMIUPDATE.com – Pendaftaran pasangan calon untuk Pilkada Kabupaten Sukabumi dijadwalkan berlangsung dari 27 hingga 29 Agustus 2024. Sepekan menjelang masa tersebut, dinamika politik di Kabupaten Sukabumi semakin menarik perhatian publik.
Pengamat politik Sukabumi, Asep Deni, mengungkapkan bahwa Pilkada Kabupaten Sukabumi diprediksi hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu poros Asep Japar dan poros Iyos Somantri.
Asep Deni menjelaskan lima pendekatan penting dalam mengamati Pilkada Kabupaten Sukabumi, yaitu popularitas, elektabilitas, dukungan partai, anggaran, dan strategi.
“Sepertinya Pilkada Kabupaten Sukabumi kali ini akan melibatkan dua pasangan calon (berasal dari latar belakang birokrat). Berdasarkan pola sosialisasi dan pergerakan mereka, kedua calon ini tampaknya sudah dirancang untuk bersaing sejak awal, hingga keduanya memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas yang kompetitif,” ujar Asep Deni kepada sukabumiupdate.com pada Senin (19/8/2024).
Asep Deni pun menyayangkan ketiadaan tokoh partai yang maju di Pilkada Kabupaten Sukabumi, menurutnya hal itu sebagai indikasi kegagalan partai dalam melahirkan kandidat berkualitas. "Partai seharusnya mampu menghasilkan calon pemimpin, namun kenyataannya tidak ada nama politisi yang muncul dengan popularitas yang menonjol," tambahnya.
Baca Juga: Pengusaha Bicara Pendamping Ideal Iyos di Pilkada Sukabumi, Sebut Putra Daerah-Tokoh Muda
Menurut Asep Deni, meskipun Iyos Somantri saat ini (berdasar beberapa data survei) memiliki elektabilitas lebih tinggi dibanding Asep Japar. Namun ia menekankan bahwa kunci kemenangan akan bergantung pada calon wakil bupati yang dipilih oleh masing-masing pasangan calon.
"Calon wakil bupati bukan hanya pelengkap, tetapi akan menjadi ‘key person’ atau orang kunci dalam menentukan kemenangan Pilkada," imbuhnya.
“Misalnya, apakah Pak Iyos akan tetap memilih Zainul sebagai calon wakilnya, atau akan ada perubahan? Ada contoh tarik-menarik calon wakil jika tidak mengangkat, seperti terjadi dalam Pilpres antara Cak Imin dan Prabowo. Keputusan dalam menentukan calon wakil ini sangat penting dan akan mempengaruhi hasil Pilkada,” tambahnya. Asep Deni mengingatkan agar calon bupati tidak boleh sombong dengan hanya kekuatan yang dimiliki sendiri "Oh saya bisa menang dipasangkan dengan siapapun, tidak boleh, itu sombong," tuturnya.
Asep Deni mengatakan, jika akhirnya Iyos-Zainul terus melaju. Maka ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh Pak Zainul, yaitu pertama, melakukan komunikasi politik dengan partai dan struktur partai, kedua komunikasi politik dengan relawan yang sudah dibentuk oleh Pak Iyos (karena Zainul mungkin belum punya relawan), ketiga mempersipakan logistik yang memadai.
"Pak Zainul harus lebih cepat bergerak dari Pak Iyos, kalau tidak mampu seperti itu, maka Zainul akan menjadi weak point (titik lemah), dan bahkan menjadi beban bagi Pak Iyos," ungkapnya.
Selanjutnya, kata Asep Deni, apakah Asep Japar bisa menyalip Pak Iyos? Tentu bisa, dan sekali lagi akan sangat tergantung pada siapa calon wakil yang mendampingi Asjap dan persiapan logistiknya.
"Tergantung Asep Japar dengan siapa wakilnya, dan juga persiapan budget atau logistik untuk mensuply (pemenangan)," pungkasnya.