SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Sukabumi, Hasen Candra memastikan mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum DPP Partai Golkar tidak akan merubah atau berpengaruh terhadap rekomendasi yang telah dikeluarkan pengurus pusat partai berlambang pohon beringin itu kepada pasangan bakal calon Wali Kota- Wakil Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz-Andri Hamami.
"Insya Allah enggak, kan ada timnya," ujar Hasen kepada sukabumiupdate.com, Minggu (11/8/2024).
Hasen juga menyebut DPD Partai Golkar Kota Sukabumi saat ini dalam posisi menunggu instruksi dari Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat (Jabar), Tubagus Ace Hasan Syadzily, terkait langkah selanjutnya yang harus diambil.
Ia juga telah menyampaikan imbauan dari Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar, MQ Iswara, kepada para kader di setiap tingkatan, termasuk sayap partai dan simpatisan Partai Golkar agar tetap tenang serta menjaga soliditas serta kondusifitas di Jabar.
“Terkait pengunduran diri Ketua Umum, mohon teman-teman tetap tenang, kita jaga soliditas dan kondusifitas di Jawa Barat. Kita hormati dan pahami pengunduran Ketua Umum kita. Insya Allah Ketua kita Pak Ace yang sudah menyiapkan langkah langkah organisasi yang harus diambil,” tandasnya.
Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar
Senada, Ketua Harian DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Deni Gunawan mengatakan mundurnya Airlangga Hartarto tidak akan merubah atau berpengaruh terhadap rekomendasi yang telah dikeluarkan DPP Partai Golkar kepada Bakal Calon Bupati Sukabumi, Asep Japar (Asjap).
“Tidak akan berubah (SK rekomendasi yang telah diberikan),” ujar Deni.
Dirinya mengimbau kepada seluruh kader, sayap partai dan simpatisan Partai Golkar agar tetap solid serta berjalan sebagaimana mestinya. Deni menegaskan, Partai Golkar di Kabupaten Sukabumi, partai pemenang pada pemilihan legislatif dengan jumlah total 10 kursi.
“Maka dari itu tidak ada alasan pada Pilkada 2024 kita juga harus menang. Adapun soal pak Airlangga Hartarto memundurkan diri itu hal yang biasa di tingkat atas. Tetap berjalan, kontalasi politik di atas itu sudah biasa, kita harus tetap solid dan fokus pemenangan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Airlangga Hartarto memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar setelah menjabat hampir dua periode lamanya. Keputusan itu diambil Airlangga sejak Sabtu, 10 Agustus 2024 malam.
Airlangga mengatakan, keputusan mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum partai diambil berdasarkan pertimbangan, salah satunya untuk menjaga keutuhan partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat," kata Airlangga dalam rekaman video.
Setelah pengunduran diri ini, lanjut Airlangga, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang berlaku. Mekanisme yang dimaksud, adalah melaksanan Munas Luar Biasa atau Munaslub Partai.
Munaslub sendiri adalah mekanisme alternatif dari Munas partai apabila ditemukan kondisi tertentu di luar jadwal yang ditentukan. Sebelumnya, Airlangga menyatakan Munas partai akan dilakukan tahun ini, tepatnya pada Desember 2024.