SUKABUMIUPDATE.com - Nama Andreas mencuat usai ramai diperbincangkan sebagai sosok yang terpilih menjadi pendamping Asep Japar di Pilkada Sukabumi 2024.
Penetapan Andreas sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Sukabumi secara resmi konon berbarengan saat penetapan Bakal Calon Bupati Sukabumi, Asep Japar oleh DPP Partai Golkar, pada 1 Agustus 2024 lalu.
Namun, sejak sepekan berlalu, pasangan Asep Japar-Andreas masih belum dirilis ke publik. Hal ini kemudian mengundang banyak pertanyaan dari masyarakat, termasuk kader Golkar sendiri di Sukabumi.
Selain mengundang spekulasi politik, isu penetapan pasangan Asep Japar-Andreas juga telah mengguncang suasana kebathinan di koalisi pengusung Asep Japar, yakni Golkar, Gerindra dan PPP. Bahkan, Gerindra dibawah kepemimpinan Yudha Sukmagara sudah secara resmi berpindah haluan. Disisi lain, PPP diduga masih menanti kepastian komitmen Golkar sebagaimana tertuang dalam draft koalisi.
Sukabumiupdate.com sudah berupaya mengkonfirmasi. Namun belum ada pernyataan resmi terkait kebenaran surat keputusan DPP Golkar pada pasangan Asep Japar-Andreas. Saat reaksi Gerindra berpindah haluan pun, Golkar dan Asep Japar, lebih memilih bungkam, dan terkesan membiarkan.
Sementara itu, salah seorang fungsionaris DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Irfan Azis, mengkonfirmasi bahwa ia sendiri belum mendapat penjelasan serta bukti bahwa Andreas ditetapkan sebagai pendamping Asep Japar.
"Yang saya tahu, DPP Golkar baru memberikan SK kepada Asep Japar sebagai bakal calon Bupati Sukabumi. SK tersebut memastikan tidak ada kandidat lain dari Golkar selain Asep Japar. Tapi saya juga tidak tahu bagaimana sebenarnya," kata Irfan kepada sukabumiupdate.com, Rabu (7/8/2024).
Irfan menambahkan, bahwa dalam proses Pilkada di Kabupaten Sukabumi, Golkar masih akan melakukan satu kali lagi survei yang menitikberatkan pada pengujian simulasi pasangan calon. "Yang saya tahu ada satu kali lagi survei sebelum mendaftar ke KPU," ungkapnya.
Baca Juga: Didukung 3 Parpol, Iyos Somantri Makin Pede Nyalon Bupati Sukabumi di Pilkada 2024
Baca Juga: Teka-Teki Dukungan Golkar Terjawab, Asep Japar Resmi Terima SK Maju Pilbup Sukabumi
Sosok Andreas Dimata Irfan Aziz
Irfan Aziz yang juga aktivis lingkungan itu mengakui jika dalam perhelatan Pilkada Sukabumi, nama Andreas seringkali disebut dilingkaran Asep Japar. Namun menurutnya, ia sendiri belum pernah sengaja bertemu dengan Andreas.
Irfan menegaskan, bahwa ia berkomitmen memperjuangkan Asep Japar tanpa berpikir dengan siapa berpasangan. "Kita sejak awal memperjuangan calon bupatinya, Asep Japar," imbuhnya.
Kendati demikian, kata Irfan, dari pengamatannya ada tiga alasan nama Andreas menguat menjadi pendamping Asep Japar di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
“Yang saya tahu ada tiga alasan, pertama karena Kang Andreas bukan pengurus partai, kedua Kang Andreas merupakan pengusaha, dan ketiga Kang Andreas memiliki jaringan kuat ditingkat bawah sampai jaringan di pusat,” jelas Irfan.
Kata Irfan, alasan pertama Andreas dipilih jadi pasangan Asep Japar karena Andreas bukan pengurus partai, karena dengan begitu konflik kepentingan akan bisa lebih ditekan bila dibanding mengambil calon wakil dari unsur partai.
“Kang Andreas memang mantan caleg PKB, tapi beliau bukan pengurus partai, hanya simpatisan saja karena ada kedekatan personil dengan Ketum DPP PKB,” kata Irfan.
Kemudian, alasan kedua Partai Golkar memilih Andreas itu lantaran Andreas murni memiliki latar belakang seorang pengusaha. Yang mana tentu seorang pengusaha sudah memiliki modal dalam proses kegiatan pergerakan untuk pemenangan di pilkada.
“Ya itu juga jadi pertimbangan, sebagaimana kita ketahui politik hari ini kan masih memerlukan biaya yang tidak sedikit, dan mungkin Kang Andreas menyanggupinya. Mungkin pula atas dasar tersebut Kang Andreas dipilih jadi wakilnya Pak Asep Japar,” ucap Irfan.
Lalu alasan ketiga lanjut Irfan itu karena melihat sosok Andreas yang dinilai memiliki jaringan kuat dibawah serta jaringan luas ditingkat pusat.
“Sebagai seorang pengusaha dan politisi, Kang Andreas memiliki jaringan luas ditingkat pusat, ini yang dibutuhkan Kabupaten Sukabumi kedepan, memiliki kepala daerah yang bisa membawa investasi untuk kemajuan Kabupaten Sukabumi,”tandasnya.