SUKABUMIUPDATE.com - Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz dan Andri Setiawan Hamami, dikabarkan akan mengadakan deklarasi pasangan calon pada awal Agustus 2024. Deklarasi ini akan menjadi langkah awal resmi bagi keduanya dalam persiapan menghadapi Pilkada Kota Sukabumi.
Informasi tentang rencana deklarasi ini disampaikan oleh bakal calon Wakil Wali Kota, Andri Setiawan Hamami. Kepada sukabumiupdate.com, Andri menyatakan bahwa saat ini persiapan masih dalam proses finalisasi di DPP. "Insyaallah awal Agustus," kata Andri, Sabtu (6/7/2024).
Mohamad Muraz dan Andri Setiawan Hamami merupakan pasangan calon yang telah resmi diusulkan oleh koalisi dua partai politik, yaitu Partai Golkar dan Partai Demokrat. Gabungan kedua partai tersebut telah mencukupi 20 persen suara minimal persyaratan untuk mengusung pasangan calon. Namun, menurut Andri, dalam rencana deklarasi akan ada tambahan partai yang bergabung dalam koalisi.
"Sama awal Agustus ada beberapa partai (bergabung), untuk partai masih dinamis (masih belum bisa disebutkan)," imbuhnya.
Baca Juga: Ayep Zaki Resmi Terima Surat Tugas dari PDIP untuk Pilkada Kota Sukabumi
Baca Juga: Blak-Blakan Golkar Sebut Dukungan Ke Muraz-Andri di Pilkot Sukabumi Masih Dinamis
Deklarasi pasangan Muraz-Andri diharapkan akan menjadi momen penting dalam peta politik Kota Sukabumi, sekaligus memberikan gambaran lebih jelas tentang arah dan strategi kampanye mereka ke depan.
Sebagai informasi, Pilkada Kota Sukabumi yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang diramaikan oleh tiga bakal calon, yaitu Ayep Zaki, Mohamad Muraz, dan Achmad Fahmi.
Mohamad Muraz yang menyatakan berpasangan dengan Andri Hamami, didukung oleh Koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Sedangkan Achmad Fahmi yang diusung oleh PKS dengan dua kandidat pasangan yaitu Dida Sembaga (saat ini menjabat Sekda Kota Sukabumi) dan Iwan Juanda (kepala Samsat Kota Sukabumi).
Sementara Ayep Zaki yang merupakan pendatang baru tengah menghimpun dukungan dari partai yang mengusung perubahan. Isu perubahan sendiri digadang-gadang oleh koalisi sukabumi maju (KSM), yang terdiri dari PAN, PDIP, Nasdem, Gerindra, PPP.