SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPD Golkar Kota Sukabumi, Widagdo, buka suara terkait kesepakatan koalisi partainya dengan Demokrat yang secara resmi mengusung pasangan bakal calon wali kota Mohamad Muraz dan bakal calon wakil wali kota Andri Hamami untuk Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Diketahui, Partai Golkar dan Demokrat Kota Sukabumi telah membuat kesepakatan kerja sama politik untuk Pilkada Kota Sukabumi 2024. Kesepakatan ini diterbitkan pada 19 Juni 2024, dan ditandatangani oleh Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi H. Widagdo dan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Sukabumi Mohamad Muraz.
Koalisi Golkar dan Demokrat tersebut memicu spekulasi tentang perpecahan di Koalisi Sukabumi Maju (KSM), yang terdiri dari enam partai politik: Gerindra, Golkar, PDI Perjuangan, PAN, PPP, dan Nasdem.
Widagdo menegaskan, meskipun Golkar mendukung pasangan Muraz-Andri melalui kesepakatan kedua partai, ia menyebut Golkar tidak akan hengkang dari Koalisi Sukabumi Maju.
Widagdo menyatakan bahwa Partai Golkar masih menunggu hasil survei DPP. Dukungan kepada Andri Hamami sebagai pendamping Muraz masih dinamis. "Ada beberapa alasan yang tidak bisa saya sebutkan sehingga munculnya kesepakatan koalisi Demokrat dan Golkar," ujar Widagdo seusai rapat para ketua partai anggota Koalisi Sukabumi Maju (KSM) kepada sukabumiupdate.com, Jumat (21/6/2024).
Baca Juga: Gabung KSM, Demokrat Usung Mohamad Muraz di Pilkada Kota Sukabumi 2024
Baca Juga: Dinamai KSM dan Usung Perubahan, Koalisi 6 Parpol Akan Beri Kejutan di Pilkot Sukabumi?
Widagdo mengungkapkan bahwa sebelumnya beberapa calon kepala daerah yang diusulkan oleh DPP Partai Golkar di Kota Sukabumi telah sepakat mengusulkan Andri Hamami sebagai bakal calon wali kota. Kesepakatan tersebut juga menyatakan mundurnya tiga bakal calon lainnya, yaitu Widagdo sendiri, Hasen Candra, dan Fery Astrina. "Kita masih menunggu apakah hasil survei menempatkan Pak Andri sebagai F1 (bakal calon wali kota) atau menjadi F2 (bakal calon wakil wali kota)," tambahnya.
Sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi, Widagdo akan mengikuti keputusan DPP terkait rekomendasi yang akan dikeluarkan nantinya. "Tentu saya akan mengikuti jika keputusan DPP sudah dikeluarkan," tandasnya.
Ketua Koalisi Sukabumi Maju (KSM), Luthfi Achmad, menyatakan pihaknya tidak terganggu dengan munculnya koalisi Golkar dan Demokrat. Ia menegaskan bahwa koalisi enam parpol tetap solid. "Koalisi Sukabumi Maju masih solid sesuai skenario awal. Saat ini kami fokus mempersiapkan kemenangan Pilkada Kota Sukabumi 2024," kata Luthfi yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Sukabumi.
Luthfi menambahkan, sejak awal koalisi enam parpol telah membuka ruang bagi partai anggota koalisi untuk menyodorkan nama bakal calon yang akan diusung. Namun, hingga saat ini hanya satu calon yang sudah bertemu dengan KSM, yaitu Ayep Zaki. "Sementara ini KSM baru mengantongi satu nama Ayep Zaki yang akan diusung sebagai bakal calon wali kota," ujarnya yang diamini oleh anggota koalisi lainnya.
Terkait hal itu, Ketua DPD PAN Kota Sukabumi, Usman Maulana Yusuf mengatakan Koalisi Sukabumi Maju akan segera mendeklarasikan bakal calon wali kota yang akan diusung oleh KSM.
"Dalam waktu dekat KSM akan segera mendeklarasikan bakal calon wali kota. Sedangkan bakal calon wakilnya akan digodok kemudian oleh koalisi," pungkasnya.