SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPD PAN Kabupaten, Mansurudin menyebut hingga saat ini dukungan PAN terhadap bakal calon bupati / wakil bupati Sukabumi belum final. Menurutnya, PAN masih menggodok tiga skema dalam perhelatan Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Ke tiga opsi itu, kata Mansur, diantaranya tetap bersama koalisi 5 partai (PKS, Demokrat, PKB, PDIP, dan PAN) atau bergabung dengan koalisi 3 partai (Golkar, Gerindra dan PPP), atau bahkan mengusung sendiri bakal calon Bupati Sukabumi dengan koalisi baru.
"Belum ada yang fiks, komunikasi politik masih terus dilakukan sebagai ikhtiar menyamakan persepsi dalam membangun Sukabumi yang lebih baik ke depan," kata Mansurudin kepada sukabumiupdate.com melalui sambungan telepon, Rabu (5/6/2024).
Menurut Mansurudin, saat ini ada tiga sosok bakal calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang tengah mengikuti mekanisme di internal PAN. Yaitu Habib Mulki, Rastya Mutiarani Zahra dan Fikri Abdul Aziz. Dan ketiga sosok tersebut, kata dia, memiliki skema politik masing-masing.
"Habib Mulki sudah menerima surat tugas dari DPP PAN sebagai calon bupati Sukabumi. Ia ditugaskan mencari pasangan dan membangun koalisi," ungkapnya.
"Sedangkan dua bakal calon lainnya, yakni Rastya dan Fikri tengah berproses mengikuti mekanisme untuk mendapatkan surat tugas dari DPP," tambahnya.
Kendati demikian, kata Mansur, Rastya memiliki peluang besar untuk direkomendasi DPP karena sudah direstui oleh Ketua DPW PAN Desy Ratnasari.
“Pertemuan kemarin bu Desy Ratnasari pernah menyampaikan merestui teh Rastya untuk jadi Bacalon dari PAN. Tentu saja ini sangatlah mungkin ketika beliau barangkali akan mengusulkan (Rastya) ke DPP PAN,” imbuhnya.
"Sedangkan Fikri Abdul Aziz sudah resmi bergabung ke PAN dan sedang berproses mengikuti mekanisme," sambungnya.
Baca Juga: Gelar Bukber, Pengurus Baru PAN Sukabumi Bersiap Hadapi Pilkada 2024
Sodorkan 2 Putra Palabuhanratu Jadi Wakil Bupati
Mansur menjelaskan, jika berjalan skema pertama, PAN mungkin akan mendorong Rastya Mutiarani Zahra untuk menjadi pendamping Iyos Somantri.
"Rastya kemungkinan akan disodorkan untuk menjadi pendamping Iyos Somantri. Iyos - Rastya selain mewakili gender, juga mewakili birokrat-politisi dan juga mewakili utara selatan (Ibu Kota Palabuhanratu)," paparnya.
Sedangkan skema kedua, Mansur menyebut akan menyandingkan praktisi hukum dan pengusaha asal Ibu Kota Palabuhanratu, yakni Fikri Abdul Aziz. "Kang Fikri sudah resmi memiliki KTA PAN, walaupun surat tugas dari DPP belum keluar," kata dia.
"Pasangan Asep Japar-Fikri Abdul Aziz juga memiliki peluang untuk memenangkan Pilkada. Kedua figur tersebut memiliki kekuatan yang saling melengkapi," tambahnya.
Adapun skema ketiga, Mansur menegaskan posisi Habib Mulki yang sudah mendapat tugas DPP dan lebih diproyeksikan untuk bakal calon Bupati. "Kita belum evaluasi sejauh mana Habib Mulki melakukan komunikasi politik untuk koalisi maupun pasangan calon," tuturnya.
"Jika terjadi 3 pasang calon, sebenarnya kekuatan masih imbang karena semua calon tidak ada yang memiliki elektabilitas dominan," jelasnya.
Tentang Koalisi Partai
Terkait dengan perkembangan koalisi, Mansur mengakui saat ini masih solid di koalisi 5 partai. “Masih bersama 5 partai, walaupun belum ada pembahasan terbaru terkait perjalanan koalisi,” pungkasnya.