Banyak figur bermunculan lewat baliho di pinggir jalan jelang pilkada kota sukabumi 2024. Namun dari beragam wajah tersebut, baru beberapa saja yang sudah mengantongi rekomendasi partai, diantaranya dua mantan wali kota sukabumi, Mohamad Muraz dan Achmad Fahmi.
Bukan menyingkirkan peluang figur lain yang juga sudah mendapat rekom partai seperti Andri Hamami (Golkar) dan Ayep Zaki (Nasdem), namun pertemuan Muraz dan Fahmi sebagai calon wali kota Sukabumi untuk periode 2024 - 2029 mendatang, akan memunculkan persaingan sengit dan dramatis.
Sengit karena Muraz, yang merupakan wali kota sukabumi periode 2013 - 2018 diusulkan sebagai bacalon F1 oleh partai Demokrat kepada Koalisi Sukabumi Maju yang terdiri PDIP, Gerindra, PPP, PAN dan NasDem. Koalisi ini mengantongi 24 kursi parlemen hasil pemilu 2024 lalu.
Sedangkan Fahmi adalah figur tunggal yang direkom partainya (PKS). Sebagai partai pemenang pemilu 2024 di Kota Sukabumi, Partai Keadilan Sejahtera bisa mengusulkan paslon tanpa koalisi. Namun baru-baru ini, Fahmi usai menerima SK dari DPP PKS menyebut tengah melakukan pendekatan dengan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) untuk Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Dibalik adu kekuatan partai politik di Pilkada 2024 nantinya, pertemuan Muraz dan Fahmi secara head to head akan menghadirkan suasana dramatis. Ini karena keduanya memiliki banyak kenangan bersama.
Adu “geulis” antara Muraz dan Fahmi sebagai figur yang pernah menjadi orang nomor 1 di Kota Sukabumi. Adu pengaruh dua partai yang selama 10 tahun atau dua kali pilkada terakhir, jalan bersama atau koalisi memenangkan Muraz-Fahmi dan Fahmi-Andri.
Di Pilkada Kota Sukabumi 2013, PKS dan Demokrat berhasil mengantar duet HM Muraz dan Achmad Fahmi sebagai wali kota dan wakil wali kota sukabumi periode 2013 - 2018. Selanjutnya di pilkada 2018, kedua partai ini tetap berkoalisi dan menjadi pemenang, membawa Achmad Fahmi dan Andri Hamami sebagai duet pimpinan kota sukabumi 2018 - 2023. Disini Muraz memilih ikut pemilihan legislatif untuk DPR RI dan terpilih ke senayan sebagai wakil rakyat Sukabumi.
Sekali lagi tidak tidak bermaksud meniadakan peluang figur lainnya, karena saat ini seluruh partai masih penjajakan koalisi dan polah-pilih figur untuk pilkada serentak 2024. Jadi bisa saja banyak figur yang muncul di pilkada ini.
Namun jika terkait duel Muraz Fahmi tentu akan menjadi pertarungan sengit keduanya untuk kembali merebut hati warga Kota Sukabumi. Keduanya sama-sama pernah memimpin Kota Sukabumi, tentu dengan klaim prestasi masing-masing. Kedua pernah bersama berjuang dan menjadi pemenang di dua pilkada kota sukabumi.
Akankah terjadi? duel sengit dan dramatis di pilkada Kota Sukabumi 2024. Fahmi dengan mantap mengusung tagline tetap dan tepat. Sementara pendukung Muraz mulai menyuarakan perbaikan.
* Penulis: Fitriansyah (jurnalis sukabumiupdate)