SUKABUMIUPDATE.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi resmi melantik 35 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau Badan Adhoc untuk Pilkada 2024. Kamis (16/5/2024).
Merujuk pada berita acara hasil rapat pleno penetapan PPK KPU Kota Sukabumi nomor 29/PP.04.2-Pu/3272/2024 yang diterima sukabumiupdate.com. Terdapat diantaranya 5 nama dari 10 PPK yang dinyatakan terbukti bersalah oleh Bawaslu Kota Sukabumi karena melanggar administratif pemilu dengan melakukan pemindahan suara caleg PDIP pada pileg 2024, lalu dinyatakan kembali dilantik.
Menanggapi hal itu, Ketua KPU Kota Sukabumi, Imam Sutrisno mengatakan selain semua PPK yang dilantik itu telah melalui tahapan rekrutmen sesuai prosedur, Pihaknya juga menganggap bahwa menyikapi persoalan itu harus penuh dengan kejelian.
“Ada kejadian-kejadian yang sulit dihindari itu kan kita harus jeli juga jangan sampai digeneralisir. Adapun yang kami pilih ini kami yakin dapat menjaga integritas dan dapat mengawal demokrasi sebaik mungkin. Sebagaimana yang mereka sampaikan dalam fakta integritasnya,” ujar Imam kepada sukabumiupdate.com, Jumat (17/5/2024).
Baca Juga: Komitmen Bangun Kota Sukabumi, Ayep Zaki Serahkan Formulir Pilwalkot ke Gerindra
Baca Juga: Patut Ditiru! 6 Ajaran Hidup Para Perantau Agar Bisa Sukses di Tanah Orang
“Jadi pertimbangannya begini, jangan sampai juga mohon maaf ketika ada salah satu oknum yang terindikasi terbukti (bersalah) kita tidak boleh juga mengeneralisir itu,” tambah dia.
Adapun alasan khusus terkait diterimanya kembali 5 PPK bermasalah tersebut, Imam menyebut sudah ada proses rekognisi atau pengakuan dari yang bersangkutan.
“Tadi ada aspek rekognisi pengakuan dan penghargaan terhadap teman-teman yang sudah mengabdikan diri di pemilu kemarin. Adapun dinamika yang menyertai pemilu kita perlu dengan jeli juga menyikapi itu bahwa ada oknum mungkin,” ucapnya.
Kendati demikian, Imam mengaskan bahwa persoalan itu tentu akan menjadi perhatian lebih bagi KPU Kota Sukabumi untuk meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan.
“Kalau boleh saya luruskan mungkin bukan kekhawatiran tapi awareness atau perhatian penuh dari kami, berangkat dari berbagai pengalaman tentu kejadian atau potensi dinamika yang muncul itu wajib menjadi perhatian kita semua salah satu yang kami tekankan yaitu koordinasi,” tandasnya.
“Artinya ketika ada potensi yang bisa menjadi masalah atau hal yang tidak diinginkan maka koordinasi saja, karena kami di tingkat kota sukabumi akan dengan sangat siap memback up rekan-rekan di tingkat kecamatan,” pungkasnya.