SUKABUMIPDATE.com - Seorang anak muda yang peduli terhadap kemajuan Kota Sukabumi, Fahmi Dzikri gagal meneruskan perjuangannya untuk maju dalam Pilkada Kota Sukabumi melalui jalur perseorangan (calon independen).
Padahal, Fahmi yang juga inisiator gerakan kolektif #gilirankita sudah secara serius menggalang dukungan masyarakat Kota Sukabumi sebagai syarat pencalonannya untuk maju menjadi calon wali kota dan wakil wali kota Sukabumi periode 2024-2029.
Bahkan, Fahmi bersama pasangan calon wali kota berinisial F, serta komunitas #gilirankita sudah berhasil mengumpulkan sejumlah KTP sesuai yang dipersyaratkan, yakni sebanyak 21.933 dukungan, dan sudah siap diserahkan ke KPU Kota Sukabumi.
Kepada sukabumiupdate.com, Fahmi pun mengungkapkan kenapa pada akhirnya ia bersama pasangan calonnya gagal mendaftar. Menurutnya, salah satunya adalah waktu persiapan yang tersedia terlalu mepet.
Ia menuturkan, walaupun dukungan KTP sudah terkumpul, namun dalam waktu yang singkat harus mengadakan sebanyak 20 ribu lebih materai untuk melengkapi syarat administrasi merupakan satu hal tidak mudah.
Baca Juga: Buka Bimtek Strategi Pemasaran Pariwisata Lewat Medsos, Ini Harapan Plt Kadispar Sukabumi
"Jadi waktu kemaren sempat ada miskomunikasi antara yang kita pahami dengan aturan penyerahan berkas persyaratan, sehingga setelah kita pertimbangkan dengan ketersediaan SDM yang kita miliki, itu tidak akan terkejar, terlalu mepet," kata Fahmi, Senin (13/5/2024).
Oleh karena itu, sambung Fahmi, pihaknya ingin meyampaikan bahwa proses pencalonannya sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Sukabumi periode 2024-2029 telah gagal dikarenakan proses administrasi yang belum selesai sampai tanggal 12 Mei 2024 kemarin.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua warga Kota Sukabumi yang telah ikut berpartisipasi dan dengan sukarela memberikan KTP kepada kami sebagai salah satu syarat pencalonan, dengan ini kami berkomitmen bahwa kami tidak akan menyalahgunakan KTP yang sudah terkumpul sebanyak 22.361 KTP," terangnya.
Dan untuk menjaga komitmen tersebut, kata Fahmi, pihaknya akan memusnahkan KTP yang sudah terkumpul dengan cara dibakar.
"Sekaligus saya menyampaikan permohonan maaf kepada semua masyarakat yang sudah dengan sukarela memberikan KTP tersebut, bahwa pihaknya belum bisa memenuhi harapan masyarakat Kota Sukabumi yang ingin ada perubahan di kota kita tercinta ini," tambahnya.
Baca Juga: 2 Pasangan Calon Independen di Pilkada Kabupaten Sukabumi Gagal Mendaftar
Kendati saat ini gagal, Fahmi menyebut keputusan ini bukanlah akhir dari perjuangan.
"Bagi kami justru ini menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk kedepannya, kami berkomitmen untuk tetap berjuang dan mengajak masyarakat untuk tetap semangat bersama-sama melakukan perubahan untuk kota kita. Demi mewujudkan Kota Sukabumi menjadi kota yang kolaboratif dan inklusif bagi semua masyarakat," tutur pria yang kini baru menginjak usia ke 32 tahun itu.