SUKABUMIUPDATE.com - Enam partai politik di Kota Sukabumi dikabarkan telah bersepakat untuk berkoalisi dalam mengusung pasangan calon wali kota / wakil wali kota pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak (Pilkada) 2024. Ke enam parpol tersebut yakni, Gerindra, PDIP, Golkar, PAN, PPP dan Nasdem.
Berdasarkan hasil Pemilu 2024, enam partai yang tergabung dalam koalisi itu telah memiliki 21 kursi anggota legislatif. Sedangkan syarat dukungan pasangan calon untuk Pilkada Kota Sukabumi hanya membutuhkan minimal 7 kursi (20 persen dari total 35 kursi DPRD).
Dengan jumlah tersebut, koalisi enam partai sudah mengantongi 60 persen kekuatan partai politik dalam perhelatan Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Ketua DPD PDIP Kota Sukabumi Iwan Adhar Ridwan membenarkan adanya koalisi tersebut, Namun ia menyatakan belum membahas nama yang akan diusung.
“Koalisi aja dulu. Jadi kita melihat ke depan setelah pertemuan-pertemuan dan kita lihat kandidat, dan masing-masing partai punya mekanisme di intenal,” ujar Iwan kepada sukabumiupdate.com, Kamis (9/5/2024).
Baca Juga: Landmark Alun-Alun Palabuhanratu Rusak dan Lampu Mati, Disperkim Sukabumi Janji Perbaiki
Terkait pengusungan nama calon, Iwan menyebut mekanismenya akan dilakukan berdasarkan seleksi nama calon yang kemudian akan diuji kelayakan di internal koalisi tersebut.
“Partai lain juga sama, siapa nama yang mengerucut. Nantinya digodog siapa yang dijagokan di koalisi itu,” kata dia.
Disinggung terkait kemungkinan bertambahnya jumlah partai yang ikut bergabung dalam koalisi, Iwan menyebut kemungkinan itu selalu ada seperti terbaru partai Golkar yang ikut bergabung.
“Iya harapannya seperti itu (ada partai lain), tapi Demokrat sampai hari ini tidak ada komunikasi yang intens merespon koalisi, yang merespons Golkar dan akhirnya gabung,” ungkap dia.
Ima Selamet selaku Ketua DPD PPP Kota Sukabumi mengaku belum dapat berkomentar terlalu banyak terkait koalisi, mengingat konstalasi politik di Kota Sukabumi dianggapnya masih sangat dinamis.
“Intinya kami menyambut baik koalisi dengan partai partai besar ini, karena komunikasi politik itu sangat penting dalam menghadapi Pilkada,“ ujar Ima.
Hal senada diungkapkan Ketua DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi, Mulyono mengatakan deklarasi koalisi akan digelar dalam waktu dekat.
Baca Juga: Jelang Pilkada Kota Sukabumi, Bagus Pekik Diam-diam Bertemu Achmad Fahmi
"Benar, kita sudah sepakat berkoalisi, tinggal deklarasi. Tunggu saja dalam waktu dekat," ungkapnya.
Terpisah, Ketua DPD PAN Kota Sukabumi, Usman Maulana Yusuf menyebut bahwa kesepakatan koalisi sudah ditandatangani oleh keenam partai. Walaupun demikian, kata dia, tidak menuutup kemungkinan ada partai lainnya yang menyusul bergabung.
"Sudah tandatangan kesepakatan koalisi, mudah-mudahan lancar," tuturnya.
Pengamat Sebut Koalisi Miliki Hidden Agenda
Kesepakatan koalisi enam partai tersebut ditanggapi oleh pemerhati politik Sukabumi, Agus Subagja. Ia menilai koalisi tersebut selain merupakan upaya merebut kemenangan Pilkada Kota Sukabumi 2024. Diduga juga memiliki agenda tersembunyi (hidden agenda).
Mang Agus, Sapaan Agus Subagja, menyebut saat ini kekuatan mantan Wali Kota Achmad Fahmi jika maju kembali dalam Pilkada Kota Sukabumi akan sulit ditumbangkan kecuali dilawan dengan kekuatan sama besar. Apalagi saat ini, kata Agus, konon kabarnya Fahmi sudah sepakat di usung oleh tiga partai, yaitu PKS, PKB, dan Hanura.
"Menurut saya koalisi besar ini memang salah satu cara mengimbangi kekuatan Achmad Fahmi yang kuat secara elektoral," kata dia.
Baca Juga: Serunya Lomba Makan Kue Milk Bun Raksasa di Outlet Bolu Amor Sukabumi
Namun, kata Mang Agus, koalisi besar sepertinya juga memiliki agenda tersembunyi (hidden agenda). "Jadi bukan hanya untuk memenangkan Pilkada," imbuhnya.
Agus menduga koalisi besar itu juga dibangun untuk kepentingan koalisi di legislatif.
"Jadi ini sebenarnya saya membayangkan formasi susunan kelengkapan di parlemen nanti, setidaknya terlihat dari jumlah kursi yang terkonsolidasi di koalisi besar ini yang mencapai 60 persen," ungkapnya.