SUKABUMIUPDATE.com - Menghadapai perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, 5 partai di Kabupaten Sukabumi resmi berkoalisi, yaitu PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP.
Ke lima partai resmi menandatangani berkas koalisi secara bersama di salah satu cafe di wilayah Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Sabtu (4//5/2024).
Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Kabupaten Sukabumi, Hasim Adnan menyebut koalisi itu dilakukan setelah melakukan banyak tahapan.
“Saya kira saya merasa optimis karena yang tadinya saya tidak berharap banyak PAN dan PDIP ikut ternyata juga alhamdulillah ikut, PDIP di last minute juga ternyata ikut berkomitmen untuk mengikuti bersama kami deklarasi siang hari ini,” ujar Hasim kepada sukabumiipdate.com usai deklarasi, di lokasi.
Lebih lanjut, Hasim menyebut meski koalisi telah terjalin, pihaknya belum mengantongi nama yang akan diusung dalam pilkada serentak Kabupaten Sukabumi.
“Kalau nama saya belum berani kasih bocoran karena nanti dari masing masing partai akan mengajukan nama nama kandidatnya,” kata dia.
Baca Juga: Jarkom PDs Canangkan Dana Abadi Berbasis Wakaf Bersama LW Doa Bangsa
Baca Juga: Bupati Sukabumi Menang PTUN, 80 Kades Harus Kembalikan Dana Bantuan Hukum ke Kas Desa
“Setiap partai yang sekarang bergabung itu kan masing-masing sudah membuka pendaftaran (Bacalon Bupati dan Wakil Bupati) beberapa nama yang sama dan beririsan,” tambah dia.
Kendati demikian, Pihaknya mengaku sangat optimis dalam kontestasi Pilkada 2024 ini. Menurutnya, jika melihat kepemilikan kursi DPRD yang tergabung di dalam koalisi ini sangat potensial.
“Tentu kita lebih gemuk, dengan 28 kursi, itu artinya potenai kita untuk memenangkan pilkada itu setahap lebih maju, ketimbang sebelah (koalisi partai lain), kalau bicara soal kata koalisi,” ucapnya.
Tapi sekali lagi, kata Hasim, yang namanya pilkada tidak bergantung pada seberapa kuat peta koalisi itu.
"Makanya kami juga meyakini bahwa kami sudah cukup percaya diri dengan berkumpulnya kekuatan 5 partai politik ini di luar Golkar, Gerindra dan PPP,” pungkasnya.