SUKABUMIUPDATE.com - Menghadapi Pilkada serentak tahun 2024 di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota 2024, Partai GOLKAR (PG) telah mengeluarkan 1.040 surat tugas untuk fungsionaris bakal calon kepala daerah di seluruh Indonesia.
Mengutip pernyataan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai GOLKAR (DPP PG) Airlangga Hartarto usai rapat pleno di DPP Partai Golkar, di Jakarta Barat, pada Minggu (10/3/24 bahwa Partai Golkar kini tengah persiapan untuk melakukan evaluasi.
"Partai Golkar sudah mengeluarkan lebih dari 1.040 penugasan untuk bupati, wali kota, gubernur, dan sekarang adalah persiapan untuk evaluasi," ujar Airlangga Hartarto seperti dikutip liputan6.com, Senin (11/3/2024).
Sebagai informasi, merujuk pada surat perintah (SPRIN) yang dikeluarkan DPP Partai Golkar, untuk Kabupaten Sukabumi ada 3 nama yang diberi penugasan untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon kepala daerah (Cakada), yakni : Asep Jafar (Mantan Kadis PU), Budi Azhar Mutawali (Wk Ketua DPRD Kabupaten / Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi) dan Iyos Somantri (Wakil Bupati Sukabumi).
Baca Juga: Gebrakan Kepala Bapenda Sukabumi Baru, Taat Bayar Pajak Dapat Hadiah Umrah
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Wakil Ketua Bidang PP Jabar IV DPD Partai Golkar Jawa Barat, Nurmansyah membenarkan kabar tersebut. Ia mengungkapkan surat tugas sudah dibagikan sejak tanggal 23 November 2023. Dari ketiga nama yang muncul, dinilai cukup mencerminkan aspirasi dari daerah dan pertimbangan khusus dari DPP Partai Golkar.
Melalui surat tersebut, kata Nurman, DPP PG menugaskan para calon untuk melakukan sosialisasi sebagai calon kepala daerah (Cakada) dari Partai Golkar dan berkontribusi untuk membantu Partai Golkar dalam Pemilu 2024.
Nurman menilai penugasan tersebut efektif untuk melihat kapasitas calon. Misalnya Budi Azhar dengan kapasitas sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar, ia berhasil membawa Partai Golkar menjadi pemenang Pileg di Kabupaten Sukabumi, bahkan ia pun menunjukan kualitasnya dengan meraih suara terbanyak dari seluruh caleg.
“Itu salah satu indikator yang akan menjadi penilaian bagi DPP Partai Golkar untuk menentukan layak tidaknya kandidat diusung,” jelas Nurman kepada sukabumiupdate.com melalui sambungan telepon, Kamis (14/3/2024).
Baca Juga: Fungsionaris Golkar Jabar Angkat Bicara Soal Nama Calon Bupati Sukabumi: Belum Ada yang Final
Menurut Nurman, Partai Golkar merupakan partai besar berbasis sistem organisasi. Penjaringan calon kepala daerah (Cakada) ada mekanismenya yang berbasis pada aturan organisasi.
Untuk itu, kata dia, semua kandidat harus bersungguh-sungguh dalam melakukan kerja-kerja politik, karena dalam waktu dekat DPP PG akan melakukan evaluasi dan survei untuk menilai kelayakan para calon.
Selain itu, sambung Nurman, para calon juga akan menjalani uji kelayakan secara berjenjang, yang pada akhirnya akan dipilih salah satunya untuk direkomendasikan diusung menjadi calon kepala daerah (Cakada) Dari Partai Golkar oleh DPP PG .
"Pada akhirnya penentuan siapa kandidat yang layak diusung, akan sangat ditentukan oleh kualifikasi dan kinerja para kandidat, bukan oleh siapa yang mendukung atau merekomendasikan," tegasnya.
"Partai Golkar bukan milik perorangan atau kelompok tertentu, tapi Partai yang menjunjung tinggi nilai dan Peraturan Organisasi. Jadi penilaian kandidat berjalan sesuai kualifikasi dan mekanisme organisasi," pungkasnya.