Soroti Pemilu 2024: APD Sebut KPU-Bawaslu Sukabumi Lemah, Ad hoc Harus Dievaluasi

Minggu 10 Maret 2024, 13:28 WIB
Jajaran fungsionari Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) Korda Sukabumi | Foto : Ist

Jajaran fungsionari Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) Korda Sukabumi | Foto : Ist

SUKABUMIUPDATE.com - Penyelenggaraan Pemilu 2024 di Kabupaten Sukabumi yang baru saja berlangsung, mendapat sorotan dari Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) Koordinator Daerah Sukabumi
 
Salah seorang fungsionaris APD Sukabumi, Ferry Gustaman mengatakan Indonesia sebagai negara yang berproses menemukan mekanisme demokrasi yang dilaksanakan melalui pemilu langsung harusnya dilaksanakan secara lebih baik dari pemilu ke pemilu. 
 
Salah satunya, terkait rekapitulasi hasil Pemilu 2024 yang sudah dilaksanakan berjenjang dimulai dari perhitungan di TPS sampai rekapitulasi tingkat kabupaten.
 
“Melihat proses rekapitulasi, yang banyak sekali permohonan koreksi atas rekapitulasi tingkat kecamatan membuktikan tingkat pengawasan internal KPU Kabupaten Sukabumi maupun pengawasan Bawaslu Kabupaten Sukabumi lemah,” ucap Ferry dalam pernyataan sikap resminya yang dikutip sukabumiupdate.com, Minggu (10/3/2024).
Ia menjelaskan, Akademi Pemilu dan Demokrasi memandang peraturan tertinggi masih sama, yaitu Undang Undang 7/2017, meski ada variasi aturan teknis yang berbeda, tapi mengapa banyak masyarakat menilai pemilu kali ini adalah pemilu yg sangat miskin etika dan integritas dari penyelenggara?
 
“Bukan hanya kami APD sebagai lembaga pemantau pemilu saja yang menilai, tetapi juga semua masyarakat berbagai lapisan mengetahui mengenai keterlibatan oknum penyelenggara pemilu,” jelas dia.
 
Selanjutnya, Ferry yang juga mantan komisioner KPU Kabupaten Sukabumi itu mengungkapkan ada beberapa hal yang menjadi catatan APD sebagai pemantau terhadap kinerja KPU dan Bawaslu di tingkat Kabupaten Sukabumi yang dinilainya lemah. 
 
Ia menyebut catatan tersebut penting untuk dilakukan agar KPU dan Bawaslu bisa berbenah, terutama saat ini KPU-Bawaslu dihadapkan pada agenda besar Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati 2024.
 
Menurut dia, yang pertama harus diperbaiki adalah sumber daya manusia penyelenggara (KPU-Bawaslu Kabupaten Sukabumi). Diantaranya KPU dan Bawaslu harus mengevaluasi kinerja Ad Hoc secara totalitas atau bahkan seleksi ulang, tentunya berdasarkan pada kinerja pemilu 2024.
 
“Banyak indikasi (penyelenggara) ad hoc yang miskin etika dan integritas diantaranya menjadi partisan bahkan secara massif ikut serta mensukseskan kepentingan tertentu menandakan pemilu 2024 menurun kualitas integritasnya,” imbuhnya. 
 
Berikutnya, kata Ferry, agar KPU dan Bawaslu tidak hanya memandang pemilu dan pemilihan sekedar pekerjaan 5 tahunan, sehingga seringkali melupakan aspek proses dalam membangun demokrasi yang lebih baik. 
Selain itu, banyaknya praktik politik uang yang terjadi di masyarakat akibat pembiaran karena berprinsip “yang penting hasil kondusif” tidak berprinsip “membangun proses demokrasi yang lebih baik”.
 
Untuk itu, tegas Ferry, APD meminta KPU dan Bawaslu Kabupaten Sukabumi membersihkan para penyelenggara ad hoc yang miskin etika dan integritas untuk tidak lagi terlibat dalam Pilkada 2024.
 
Ferry menegaskan apa yang disampaikannya sebagai bentuk kepedulian APD terhadap jalannya demokrasi. 
 
“Kami berharap keenam point tersebut dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Sukabumi, begitupun dengan Bawaslu Kabupaten Sukabumi harus mengawasi total proses evaluasi atau seleksi ad hoc yang dijalankan oleh KPU Kabupaten Sukabumi,” pungkas Ferry seraya mengancam jika KPU dan Bawaslu Kabupaten Sukabumi masih memakai para oknum penyelenggara yang diketahui terlibat miskin etika dan integritas, APD tak segan-segan akan melaporkannya ke DKPP.
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)