SUKABUMIUPDATE.com - Update rekapitulasi perolehan suara pemilu 2024 pada tabulasi di Web KPU untuk DPR RI Dapil Jawa Barat IV masih berlangsung. Pada Jumat (23/02/2024), pukul 22:00 WIB sudah mencapai 62,27% atau setara 5.604 dari total 8.999 TPS.
Hasil pemantauan sukabumiupdate.com pada situs pemilu2024.kpu.go.id, sejauh ini terdapat 9 partai politik yang memperoleh suara signifikan untuk DPR RI dari Daerah Pemilihan Jabar IV yang meliputi wilayah Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi.
Ke sembilan partai tersebut, yaitu PKB memperoleh suara 91.734 atau 13,01%, Gerindra memperoleh suara 128.468 atau 18,35%, PDIP memperoleh 50.18 suara atau 7,17%, Golkar memperoleh 110.495 suara atau 15,78%, Nasdem memperoleh 44.871 atau 6,41%, PKS memperoleh 94.628 atau 13,52%, PAN memperoleh 45.983 atau 6,57%, Demokrat memperoleh 60.532 suara atau 8,65%, dan PPP memperoleh 40.056 atau 5,72%.
Namun, setelah di verifikasi secara manual, banyak ketidaksesuaian jumlah dalam perhitungan pada website KPU tersebut, misalnya pada partai Gerindra jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon sebesar 128.468, sedangkan secara manual menjadi 129.145.
Baca Juga: IPB Sukabumi Teken MoU dengan Sukabumiupdate.com
"Jika suara partai 39.920, ditambahkan suara caleg Heri Gunawan sebanyak 40.977, ditambahkan suara Satrio Dimas Adityo sebanyak 41.226, ditambahkan suara Rakhmmayanti Novitasari sebanyak 3.080, ditambahkan suara Idham Nugroho sebanyak 1.617, ditambah suara Gatoto Satrio sebanyak 2.531, ditambah suara Siti Nayli sebanyak 1.411, maka totalnya sebanyak 129.145. Terdapat selisih sebanyak 677 suara".
Hal yang sama terjadi pada partai Nasdem, terdapat selisih angka sebanyak 2.381 suara dibanding suara di tabulasi KPU.
Jumlah Suara Sah Partai Politik : 9.200
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon : 44.871
Suara Calon Legislatif
1. H. AYEP ZAKI : 16.962
2. Dr. TETTY SUFIANTY ZAFAR, M.M. : 2.522
3. FIKRI ABDUL AJIZ : 11.460
4. RIA SANTI APRILIA : 593
5. HABIB MUSTOFA, S.E. : 5.499
6. YANVI ALEX : 1.016
Harusnya suara sah partai dan suara calon di partai Nasdem sebanyak 47.252. Begitupun perhitungan suara partai-partai lainnya untuk DPR RI di Dapil Jabar IV maupun untuk DPRD Provinsi.
Baca Juga: Didampingi Bappelitbangda, Bupati Sukabumi Ikuti Rakor Kepala Daerah se-Jabar 2024
Mengutip dari tempo.co, pengamat IT sekaligus Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menyebut potensi error mungkin terjadi dalam aplikasi Sirekap. Hal ini seiring munculnya ketidaksesuaian angka perolehan suara di TPS dengan yang terdata dalam sistem penghitungan suara milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut.
"Potensi kesalahan atau adanya algoritma sehingga disetting paslon tertentu mendapat presentase tertentu, bisa saja terjadi," kata Heru kepada Tempo, Kamis, 15 Februari 2024.
Namun yang terpenting, kata dia, semua pihak terutama petugas di tempat pemungutan suara (TPS)) mesti mengawasi betul data yang masuk. Data yang masuk ke Sirekap mesti dipastikan sesuai dengan perolehan suara yang terdata di TPS. "Kalau data akurat, benar, ya artinya anggapan eror atau algoritma tertentu bisa dipatahkan," tuturnya.
Heru menjelaskan, konsep Sirekap adalah memasukan data kemudian menjadikannya bagian dari perhitungan tabulasi nasional. Karena itu, masalah yang terjadi tidak serta-merta bisa disimpulkan sebagai suatu kecurangan. Setidaknya, kata dia, sampai proses perhitungan selesai.
"Kita bisa monitor angka-angka yang ditampilkan Sirekap. Apakah sesuai kenyatan di TPS?" ujar Heru.
Baca Juga: Real Count Monitoring: Hergun Berpotensi Hattrick Melenggang ke Senayan
Menurut Heru, polemik data Sirekap ini mesti menjadi perhatia publik. "Harus kita pelototi bersama untuk memastikan suara masyarakat yang diberikan di bilik suara dihitung secara akurat dari TPS sampai tingkat nasional."
Ia mengatakan, perlu ketelitian membandingkan data di Sirekap dengan data di lapangan. Terlebih, kata Heru, setiap pasangan Capres-Cawapres memiliki pusat penghitungan suara sendiri. Artinya, ada data-data yang bisa dicek dan dibandingkan. Bahkan, ketika ada yang tidak akurat, bisa terlihat wilayahnya.
"Mari kita saling mengawal Pemilu ini agar menjadi demokrasi yang benar jujur, agar kita bisa menjadi negara yang melaksanakan Pemilu dengan baik," tutur Heru.