Bawaslu Kota Sukabumi Terima Dua Laporan Politik Uang di Masa Tenang Pemilu 2024

Rabu 14 Februari 2024, 16:49 WIB
Ketua Bawaslu Kota Sukabumi, Yasti Yustia | Foto : Asep Awaludin

Ketua Bawaslu Kota Sukabumi, Yasti Yustia | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Jelang pencoblosan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Sukabumi terima dua laporan kaleng dari dua pria misterius di masa tenang kampanye.

Ketua Bawaslu Kota Sukabumi Yasti Yustia mengatakan penerimaan surat kaleng itu bermula ketika ada warga yang datang ke kantor bawaslu dan memberikan sebuah amplop berisi uang Rp50 lengkap dengan stiker salah satu pasangan calon presiden dan wakilnya.

"Ada masyarakat yang melaporkan ke bawaslu kota besarannya Rp50 rb, terdapat stiker untuk PPWP (Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden)," ujar Yasti kepada sukabumiupdate.com pada Rabu (14/2/2024).

Baca Juga: RSUD Sekarwangi Siapkan Ruang Bagi Caleg Depresi, Antisipasi Dampak Pileg 2024

Yasti menyebut, dua pria misterius itu datang secara bergiliran dan hanya memberikan amplop berisi uang yang diduga digunakan untuk politik uang.

"Yang pertama datang ngasih amplop kemudian bilang akan datang lagi ke kantor Bawaslu. Besoknya ada lagi yang datang (dengan isi amplop yang sama) terus ketika ditanya KTP untuk identitas pelapor kan wajib dalam syarat formil itu, alasannya tidak punya KTP," kata dia.

Meski belum memiliki data lengkap terkait laporan tersebut, Pihaknya menyebut akan tetap memproses laporan tersebut. Penindakan itu dilakukan sesuai dengan mekanisme Perbawaslu nomor 7 tahun 2022 dan mekanisme Perbawaslu nomor 9 tahun 2023.

“Pasti diproses, namanya ada laporan kami tidak boleh menolak. Jadi ketika datang laporan kemudian kita cek petugas penerima laporan didampingi oleh kepolisian dan kejaksaan, mengecek keterpenuhan syarat formil materil. Ketika terdapat keterpenuhan syarat formil materil maka diberikan waktu pelapor untuk dapat memenuhi syarat kelengkapan syarat formil materil tersebut," jelasnya.

Baca Juga: Perbedaan Quick Count, Real Count dan Exit Poll yang Selalu Ditunggu Saat Pemilu

Ditanya terkait dugaan laporan kaleng, dia menjelaskan, dalam mekanisme Perbawaslu No 7 tahun 2022 disebutkan apabila dalam laporan tidak terpenuhi syarat formil maka laporan tersebut tidak dapat diregistrasi.

"(Gugur?) iya. Kita mengimbau ke masyarakat dan sosialisasi bahwa money politic itu dilarang," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)