SUKABUMIUPDATE.com - Jelang perayaan pemilu tahun 2024, sejumlah lembaga pendidikan tinggi di Indonesia menyampaikan pandangannya atas kondisi politik Indonesia menjelang Pemilu 2024.
Kali ini, sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) turut menyatakan sikapnya dengan menyerukan untuk Pemilu 2024 berlangsung jujur adil dan bermartabat.
Dalam keterangan pers yang disampaikan langsung oleh Rektor UMMI, Reny Sukmawani bertempat di depan gedung rektorat UMMI pada 5 Februari 2024 menyatakan empat poin penting yang menjadi sikapnya menjelang pemilu 2024.
Adapun empat poin itu di antaranya :
1. UMMI sebagai institusi pendidikan mengajak semua pihak untuk bersama - sama mensukseskan pemilu 2024 dengan mengedepankan moralitas dan keluhuran budi.
2. UMMI sebagai institusi pendidikan bersikap netral dan menyerukan kepada seluruh sivitas akademika untuk mendukung pemilu damai yang jujur, adil, serta bermartabat.
Baca Juga: Langkah dan Mahal! Distan Sukabumi Bersama Pupuk Indonesia Tawarkan Diskon Non Subsidi
3. UMMI sebagai bagian dari Forum Rektor PTMA yang telah bekerjasama dengan BAWASLU, akan terlibat aktif dalam pengawasan penyelenggaraan pemilu 2024.
4. UMMI mengajak seluruh masyarakat khususnya Kota dan Kabupaten Sukabumi untuk mensukseskan pemilu damai, dan secara individu menggunakan hak pilih sesuai hati nurani dengan mengedepankan tanggung jawab serta tidak memaksakan kehendak.
Disinggung terkait adanya isu tidak netralnya Jokowi selaku Presiden yang diduga terang-terangan mendukung salah satu paslon capres cawapres di pemilu 2024. Pihaknya tegas dalam menyuarakan pemilu damai.
"Kami tidak gundah, kami hanya merasa perlu untuk menyerukan dan megajak kepada semua pihak untuk sama-sama mensukseskan pemilu yang jujur adil dan bermartabat," ujar Rektor UMMI Sukabumi kepada awak media, Senin (5/2/2024).
Terlebih, Reni juga menegaskan jika pihaknya bersikap netral dalam menghadapi pemilu 2024 nanti.
"Dalam hal ini UMMI netral dan kita berharap semua pihak juga menghargai terkait dengan itu dan semua pihak untuk mengedepankan moralitas dan keluhuran budi, itu saja yang kita tekankan," tegas dia.
Baca Juga: Langgar Etik Terima Gibran Daftar Cawapres, Pakar: Ketua KPU Bisa Dipecat
Sebagai informasi, dari pantauan sukabumiupdate.com, setidaknya sudah lima belas sivitas akademika terkemuka diberbagai daerah menyampaikan pernyataan sikapnya; diantaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Hasanudin (Unhas), Universitas Andalas (Unand), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Selanjutnya Universitas Mulawarman, Universitas Indonesia (UI), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Khairun (Unkhair), UIN Syarif Hidayatullah, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Forum Rektor Muhammadiyah Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah (FR PTMA).
Bahkan, beberapa kampus di kota-kota besar secara tegas mengingatkan Presiden Joko Widodo yang dianggap telah melakukan penyimpangan dengan menyerukan agar kembali ke koridor demokrasi.