SUKABUMIUPDATE.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa pada periode 2019-2022, Indonesia sudah mengalami swasembada beras. Adapun, impor beras yang dilakukan pada 2023, menurutnya, karena fenomena El Nino. Hal itu disampaikan oleh Gibran pada Debat Keempat atau Debat Cawapres Kedua di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1/2024).
Gibran menyebut bahwa kunci dari penyelesaian masalah itu, yakni melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi lahan di tingkat desa dan nasional secara efektif.
"Impor 2019-2022 kita sudah swasembada beras, karena ini masalah pangan impor, 2019 sampai 2022 kita sebenarnya sudah swasembada beras. Tahun 2023 kita ada impor karena El Nino Pak, ini juga terjadi di belahan dunia," tuturnya.
Baca Juga: Dilantik, 356 PTPS di Palabuhanratu Sukabumi Siap Awasi Pemilu 2024
Sementara itu, melansir dari cek fakta kabar24bisnis.com, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada 2019-2022, Indonesia masih melakukan impor beras dari India, Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar. Pada 2022 jumlahnya mencapai 178.533 ton dari India, 80.182 ton dari Thailand, 81.828 ton dari Vietnam, 84.407 ton dari Pakistan, dan 3.830 ton dari Myanmar.
Tidak hanya itu, masih berdasarkan pemberitaan bisnis.com, menjelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2024, Indonesia dipastikan masih akan impor beras untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Presiden Jokowi mengakui bahwa Indonesia terpaksa harus impor beras. Pasalnya, produksi beras selalu menurun.
"Yang kita harapkan adalah kita ini tidak ingin impor beras lagi, tapi itu dalam praktiknya sangat sulit karena produksi kita ini selalu tidak mencapai," kata Jokowi dalam acara pembinaan petani se-provinsi Jawa Tengah di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).
Sumber : kabar24bisnis.com