SUKABUMIUPDATE.com - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengkritik program hilirisasi era Presiden Joko Widodo yang dinilainya ugal-ugalan lantaran kerap merusak lingkungan hingga dominasi tenaga kerja asing.
Hal itu disampaikan Cak Imin dalam Debat Keempat Pilpres atau Debat Cawapres yang mengangkat tema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, serta desa.
Menurut Cak Imin, program hilirisasi memiliki banyak dampak negatif karena tidak dilakukan secara cermat. Akibatnya cukup serius, dari kerusakan lingkungan hingga insiden ledakan di lokasi smelter yang menyebabkan korban jiwa tak sedikit.
"Dan kita menyaksikan dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita hilirisasi dilakukan ugal-ugalan, merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi," ujar Cak Imin di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024) yang dipantau dari YouTube KPU RI.
Baca Juga: Jangan Main Hp Terus! Jelang Debat Jilid 2, Netizen Minta Cak Imin Belajar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menyinggung soal program hilirisasi yang tidak berkontribusi banyak pada kesejahteraan masyarakat sekitar.
Ia mencontohkan banyak warga Sulawesi Tengah masih banyak yang miskin meski tingkat perekonomian daerah itu tumbuh hingga 13 persen.
"Sulteng pertumbuhan ekonominya 13 persen, tinggi sekali, tapi rakyatnya masih miskin. Hilirisasi apa yang mau akan kita lakukan? Sementara ilegal masih terus berlanjut," kata dia.
Menurut Cak Imin, morat-maritnya tambang di Indonesia tak hanya soal hilirisasi, tapi juga karena banyaknya tambang ilegal. "Selain yang disampaikan Pak Mahfud yang memprihatinkan adalah data ESDM ada 2.500 tambang illegal. Sementara tambang legal saja tak menghadirkan kesejahteraan," tandasnya.