SUKABUMIUPDATE.com - Viral video Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan bantuan sosial atau bansos berdekatan dengan baliho pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Video itu viral di media sosial khususnya di platform X yang dibagikan oleh akun @Gede_86, Senin (8/1/2024).
Menanggapi hal itu, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan kegiatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bagi-bagi kaos dan bansos di Banten tidak berkaitan dengan baliho pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka. Merujuk Tempo.co, Ari menyebut bagi-bagi bansos yang ada dalam video viral, hanya kebetulan jika ada warga merekam kegiatan Jokowi di tengah baliho Prabowo-Gibran.
Diketahui, heboh di media sosial pembagian kaos Jokowi terjadi di daerah banten, seperti dalam unggahan akun @gede_86 di X.
Baca Juga: Podcast Sukabumiupdate.com, Pj Wali Kota Ungkap Hasil Pembangunan Daerah
Di video viral berdurasi 2 menit 20 detik itu, tampak sejumlah baliho Prabowo-Gibran terpampang di sekitar lokasi pembagian kaos yang dibagikan langsung oleh Jokowi. Presiden memang mengunjungi wilayah Serang, Banten, pada Senin (8/1//2024).
"Tidak berkaitan dengan Presiden. Itu acaranya sudah selesai dan tentu di dalam lokasi acara steril. Setelah Bapak keluar dari lokasi acara, membagikan bansos ke masyarakat yang berkumpul di jalan, nah di situ ke tangkap," kata Ari, saat ditemui di Istana Negara, Selasa (9/1/2024).
Ari mengatakan ada banyak poster di kunjungan Jokowi itu karena berlokasi di daerah perumahan.
“Ya, orang, kan, kebetulan foto, ketemu, ke tangkap begitu ya. Tapi sebenarnya di luar acara, di luar lokasi acara," kata Ari, seperti dikutip via Tempo, Kamis (11/1/2024).
Baca Juga: Dugaan Politisasi Bansos, Begini Respon Mendag Zulhas
Dalam kesempatan terpisah di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (9/1/2024), Kepala Staf Presiden Moeldoko membantah kegiatan bagi-bagi Bansos Jokowi di Banten berkaitan dengan dukungan ke Prabowo-Gibran.
"Bisa saja dalam setiap kesempatan partai politik relawan itu memanfaatkan situasi, kadang-kadang malah masangnya saat-saat terakhir begitu," katanya.
Moeldoko menyebut pemasangan banner oleh relawan sehingga tidak bisa dikontrol. Ia lantas memastikan tidak ada unsur negara yang berperan dalam pemasangan banner itu.
"Jadi ya memang itu sudah kegiatan politik yang memang dijalankan oleh aktor di luar aktor negara. Itu masalahnya," katanya.
Sumber: Tempo.co