SUKABUMIUPDATE.com - Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto membuat ciri khas baru yakni berjoget.
Menanggapi keadaan capres Prabwo, Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel menyebut aksi joget yang dilakukan oleh Prabowo bermaksud untuk meyakinkan publik kalau dia dalam kondisi sehat.
Oleh sebab itu, masyarakat dapat diyakini kalau Prabowo masih bisa bekerja karena memiliki fisik yang sehat.
Berjoget, kata Reza, menjadi bukti Prabowo kalau dirinya tetap sehat meski sudah berusia lanjut. "No problem. Setiap kontestan Pilpres boleh bikin siasatnya masing-masing," terangnya seperti dikutip suara.com, Jumat (15/12/2023).
Reza juga tidak khawatir dengan kesehatan Prabowo yang kini berusia 72 tahun.
Namun, ia justru merisaukan kalau Prabowo terus menerus menggunakan 'senjata' berjoget bahkan disaat waktu yang tak tepat.
Baca Juga: Cerita Eyang Haji Kosasih, Penunggu Curug Cimarinjung Ciemas Sukabumi
"Prabowo joget terlalu sering. Tanpa musik pula dan seperti tak kenal situasi. Saat ditanya hal serius, tanpa jawaban tuntas, Prabowo justru "menggenapi" jawabannya dengan berjoget," terangnya.
Menurutnya, joget Prabowo itu selain menjadi bentuk kompensasi, juga sebagai pengalihan perhatian audiens karena adanya penurunan kemampuan mantan Danjen Kopassus tersebut berpikir strategis serta tuntas di level tertinggi pejabat negara.
Lebih lanjut, ia menilai, jogetnya Prabowo bisa berpotensi menjadi senjata makan tuan.
"Sudah hampir dua jam debat berlangsung. Executive functioning Prabowo tertakar, dan saya berempati pada beliau," ujarnya.