SUKABUMIUPDATE.com - Paslon Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran menyampaikan salah satu programnya demi menarik suara pemilih di Pemilu 2024 mendatang. Yaitu program makan dan susu gratis.
Melansir dari suara.com, TKN (Tim Kampanye Nasional) Prabowo-Gibran pun telah menajabarkan sumber dana sekitar Rp 400 triliun yang akan digelontorkan setiap tahunnya untuk program tersebut.
Sekretaris Jenderal TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menyebut kalau sumber dana untuk program makan dan susu gratis bisa didapat melalui pengalihan dana-dana APBN dari sejumlah sektor.
"Sumbernya ya dari refocusing dan realokasi uang fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan. Tergantung pada segmentasi orang bersangkutan," tuturnya di Jakarta dalam keterangannya, seperti dikutip suara.com, Rabu (29/11/2023).
Baca Juga: BPBD: 76 Rumah di Kabandungan Sukabumi Rusak Terdampak Gempa M4,6
Lebih lanjut, Nusron pun melirik bagaimana APBN Pendidikan di Indonesia yang kini mencapai Rp 660 triliun. Maka dari itu, ia percaya diri kalau Rp 400 triliun untuk program makan dan susu gratis dapat terlaksana.
Ia pun menerangkan kalau program makan dan susu gratis Prabowo-Gibran akan bisa mengakomodir 82,9 juta rakyat yang membutuhkan. Namun upaya itu diprediksi baru tercapai 100 persen di tahun 2029.
"Itu program dengan asumsi tercover 82,9 juta atau 100 persen itu baru bisa tercapai pada 2029," pungkas Nusron.
Namun, kabar terkait program tersebut rupanya ditanggapi beragam oleh beberapa pengusaha warteg, termasuk yang ada di Bekasi, Jawa Barat.
Masih menurut suara.com, salah satu pengusaha warteg Nur (49) di Harapan Mulya, Kota Bekasi. Dirinya mengaku tidak setuju dengan adanya program makan siang gratis. Ia khawatir program tersebut hanya berjalan baik saat awal-awal saja.
Baca Juga: Lakukan Pelanggaran Saat Debat Capres, Gibran Ditegur KPU
"Gak setuju, iya di awal kaya janji-janji manisnya itu awalnya lancar akhirannya gak jelas," kata Nur saat ditemui SuaraBekaci.id, Rabu (13/12/2023).
Nur menceritakan, sebagai seorang yang tergabung dengan grup pengusaha warteg, Nur mengaku beberapa temannya sudah pernah ada yang menjadi korban dalam program serupa. Tepatnya tahun 2020-2021 saat Covid-19 melanda tanah air.
Saat itu ada salah satu program pemerintah untuk memberikan makan kepada warga terdampak Covid-19. Kata Nur, mulanya program itu berjalan lancar, namun diakhirnya ada saja kendala, seperti telatnya pembayaran.
Oleh karenanya, jika program serupa bakal dihadirkan kembali, Nur mengaku tidak sepakat. "Saya ga mau ada acara begituan (program makan siang gratis), saya gak mau," tegas Nur.
Berbeda dengan Nur, pengusaha warteg di Harapan Jaya, Kota Bekasi, Dewi (32) mengaku setuju dengan rencana program makan siang gratis dari Prabowo - Gibran.
"Kalau gratis terus saya dibayar ya seneng, setuju aja. Ya bagus lah programnya. Jadi untuk usaha kaya kita terbantu," kata Dewi.
Baca Juga: Shin Tae-Yong Sebut Sekitar 30 Pemain Bakal Ikuti TC di Turki Persiapan Piala Asia
Kendati demikian, Dewi mengaku kurang sepakat jika program tersebut digadang-gadang bakal mendongkrak perekonomian UMKM lokal. Sebab, dirinya merasa bahwa program tersebut hanya akan bertahan beberapa saat saja.
"Programnya kan saat kampanye aja, jadi kalau menurut aku naiknya saat itu aja," tuturnya.
Sumber : suara.com