Isu Kerenggangan Jokowi dan Megawati Pasca Kaesang Gabung PSI, Ini Kata PDIP

Selasa 26 September 2023, 15:45 WIB
Isu Kerenggangan Jokowi dan Megawati Pasca Kaesang Gabung PSI, Ini Kata PDIP (Sumber : Istimewa)

Isu Kerenggangan Jokowi dan Megawati Pasca Kaesang Gabung PSI, Ini Kata PDIP (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Kaesang Pangarep kini resmi menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (Ketum PSI) sejak diangkat dalam agenda Kopi Darat Nasional atau Kopdarnas di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023) kemarin. Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menggantikan Ketum PSI sebelumnya, yaitu Giring Ganesha.

Kaesang Pangarep resmi bergabung dengan PSI.Kaesang Pangarep resmi bergabung dengan PSI.

Kabar Kaesang yang jadi Ketum PSI ini menghebohkan masyarakat Indonesia. Tak hanya berbeda partai dengan Jokowi, Kaesang juga baru bergabung dengan PSI dua hari sebelum diangkat jadi Ketum, Sabtu (23/9/2023).

Baru-baru ini tersiar kabar isu kerenggangan hubungan Megawati dan Jokowi terkait masuknya Kaesang ke PSI, bukan Partai PDIP seperti Jokowi. Namun demikian, mengutip Suara.com, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, jika hubungan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi masih baik-baik saja dan tak ada kerenggangan.

Megawati Soekarnoputri mengatakan banyak kepala desa yang terpilih karena besarnya kekuatan pemodal. | Foto: IstimewaMegawati Soekarnoputri. | Foto: Istimewa

"Hubungannya krek (sambil menunjukan gestur tangan dirapatkan)," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).

Baca Juga: 21 Kades Petahana Terpilih di Sukabumi, Jokowi Soal Masa Jabatan Kepala Desa

Ia menegaskan, jika Megawati dengan Jokowi memiliki hubungan yang baik. Terlebih, kata Hasto, kedua tokoh memiliki kedekatan emosional.

"Ibu Mega, pak Jokowi itu krek, punya emosional bonding, punya desain masa depan. BRIN itu kan desain bersama-sama. Badan riset inovasi nasional, punya komitmen," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika dalam berpolitik jangan hanya melihat bagian permukaan saja.

"Jadi politik itu jangan melihat apa yang tampak di permukaan, lihat hubungan batinnya. Komitmen terhadap masa depan, komitmen terhadap rakyat," ujarnya.

Baca Juga: Terpilih Lagi, 21 Desa di Kabupaten Sukabumi Bakal Dipimpin Kades Petahana

Hasto mengatakan, hubungan Jokowi dengan Megawati harus dilihat dalam satu nafas sejarah yang panjang.

"Jadi Pilpres itu selalu membawa kejutan tetapi kejutannya itu apa, bahwa yang melanjutkan kepemimpinan presiden Jokowi adalah sosok yang baik dan bijaksana, bijaksana dan baik," ujarnya.

"Karena politik harus melihat hal-hal yang fundamental, bukan yang sekadar tampak. Harus melihat strategi yang tidak tampak," sambungnya.

Isu Kerenggangan Jokowi dan Megawati Pasca Kaesang Gabung PSI

Ilustrasi. Budiman Sudjatmiko mengungkap jika Presiden Jokowi setuju jabatan Kepala Desa jadi 9 tahun | Foto: SetkabPresiden Jokowi

Sebelumnya, meski ada aturan keluarga kader PDI Perjuangan tidak boleh beda partai, namun Kaesang Pangarep membuat kejutan dengan bergabung ke PSI. Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini memilih jalan politik berbeda dengan ayahnya yang merupakan kader PDIP.

Menurut Kaesang, dirinya memilih PSI sebagai kendaraan politik karena merasa punya kesamaan dalam hal platform perjuangan, yaitu melibatkan anak muda di sektor publik. 

Sementara pengamat Politik Hendri Satrio melihat ada hal lain di balik keputusan Kaesang memilih gabung ke PSI, ketimbang dengan PDIP.

Baca Juga: 21 Kades Incumbent Terpilih di Pilkades Sukabumi 2023, Apa Itu Petahana?

Pendiri Lembaga Survei KedaiKopi ini beranggapan, bergabungnya Kaesang ke PSI merupakan simbol pertentangan antara Jokowi dan Megawati.

"Kaesang gabung PSI, hmm ini bisa dipersepsikan sebagai simbol bersebrangannya Pak Jokowi dengan Bu Mega," cuitnya dilihat dari akun X (Twitter) milik Hendri Satrio, Minggu (24/9/2023) lalu.

Pria yang akrab disapa Hensat ini lalu melayangkan tanya, apakah setelah Kaesang bergabung dengan PSI, nantinya akan ada kader yang dipecat oleh PDIP.

"Akankah ada pemecatan ladi di PDI Perjuangan?" tanyanya.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa