SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia, kini hanya tinggal menghitung bulan menuju Tahun Politik Pemilu 2024. Demokrasi dan polarisasi masyarakat menjadi salah satu fokus terkait dengan potensi isu intoleransi jelang Pemilu 2024.
Proses demokrasi di masyarakat perlu pengelolaan yang baik agar Tahun Politik 2024 mendatang tidak menjadi boomerang bagi Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, yang dikutip dari PMJ News.
Pengelolaan tersebut, menurut Rycko, bertujuan agar tidak menyebabkan friksi, khususnya dalam menghadapi Intoleransi.
“Faktor Intoleransi adalah bibit utama dari radikalisme, kalau tidak dikelola dengan baik akan ada friksi-friksi di masyarakat,” ujar Rycko dikutip dari laman BNPT via PMJ News, Senin (11/9/2023).
Baca Juga: 10 Penyebab Anak Sulit Diatur, Masalah Mental hingga Keluarga
Hal tersebut disampaikan Rycko dengan mengacu pada hasil survei Litbang Kompas 2023 yang menempatkan intoleransi di posisi pertama sebagai faktor penyebab polarisasi masyarakat jelang Pemilu 2024.
Faktor-faktor yang harus diwaspadai dalam intoleransi ini misalnya hoaks, politik pemecah belah dan lain sebagainya yang merebak di tengah masyarakat.
Rycko menambahkan perlunya mekanisme bersama dari pemerintah, tokoh agama, masyarakat, serta akademisi dan media turut serta membangun kesadaran dan membangun ketahanan nasional.
Baca Juga: 15 Cara Mengetahui Apakah Seseorang Terkena Gangguan Kesehatan Mental
Selain itu, iklim demokrasi yang sehat juga perlu diciptakan oleh seluruh Warga Negara Indonesia.
“Harus dibuat mekanisme secara kebersamaan, dengan tokoh agama, masyarakat, melibatkan semua pihak, jangan kita jadikan demokrasi untuk melakukan kebebasan yang kebablasan,” tandasnya.
Pengertian Intoleransi
Intoleransi adalah sikap atau perilaku ketika seseorang atau kelompok tertentu menolak, tidak menerima, tidak menghargai perbedaan, pandangan, atau keyakinan orang lain yang berbeda dengan mereka. Hal ini dapat mencakup intoleransi terhadap perbedaan agama, budaya, ras, gender, orientasi seksual, hingga pandangan politik.
Ada beberapa ciri intoleransi yang bisa diidentifikasi, merangkum dari berbagai sumber, berikut informasinya:
Ciri-Ciri Intoleransi
1. Tidak Menerima Perbedaan
Orang atau kelompok yang intoleran sering tidak menerima perbedaan dalam pandangan, keyakinan, atau nilai-nilai yang dipercaya orang lain.
2. Diskriminasi
Intoleransi dapat mengarah pada diskriminasi, yang mana seseorang atau kelompok diberikan perlakuan tidak adil. Kelompok ini cenderung dibatasi hak-haknya berdasarkan perbedaan tertentu.
3. Prejudis dan Stereotip
Orang yang intoleran cenderung memiliki stereotip negatif atau prasangka terhadap orang atau kelompok tertentu.
4. Kebencian dan Kekerasan
Intoleransi dapat bermuara pada kebencian, kekerasan, atau tindakan diskriminatif yang ekstrem terhadap orang atau kelompok yang dianggap berbeda.
5. Menutup Dialog
Orang yang intoleran sering tidak mau berdialog atau berkomunikasi dengan orang atau kelompok yang memiliki pandangan atau keyakinan yang berbeda.
6. Menyebarkan Pesan Kebencian
Orang yang intoleran dapat menyebarkan pesan-pesan kebencian, diskriminatif, atau merendahkan kelompok tertentu. Tujuan ujaran kebencian ini dapat meracuni opini publik.
Baca Juga: 8 Dampak Masalah Mental Terhadap Perilaku Anak, Ayah Bunda Wajib Tahu!
Intoleransi dapat berdampak negatif pada hubungan sosial, lingkungan kerja, dan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini juga dapat memicu konflik, ketegangan, dan ketidakstabilan dalam masyarakat.
Oleh karena itu, menjelang tahun politik Pemilu 2024 mendatang penting untuk mempromosikan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, dan dialog antarbudaya sebagai cara untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.
Pendidikan, kesadaran, dan upaya bersama dalam mengatasi intoleransi sangat diperlukan untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Sumber: PMJ News